21. Belajar II

517 74 393
                                    


Happy Reading❤
~typo tandai


***

Sudah dua hari ini Farel membantu Kyra untuk belajar, mengingat ulangan akhir semester hampir dekat. Namun, sama sekali belum ada perubahan dari gadis itu. Teringat Kyra selalu bilang 'gue belum tidur, Rel. Capek'.

Padahal, jika diperhatikan Kyra lebih banyak tertidur daripada belajar.

Sudah beberapa cara Farel gunakan ide supaya gadis itu mengerti. Tetapi tetap saja tidak ada respon dari otak sahabatnya.

Apa Kyra harus cuci otak? Atau ganti otak? Ah, ada-ada saja.

Menggaruk kepala. Farel mencoba mengambil cara lain. "Nih, semisal lo punya bantal. Terus dibagiin ke Radit sama Yog--"

"Enak aja!" tolak Kyra mentah-mentah.

Diambilnya bantal dan langsung memeluknya. Bibir Kyra mencebik tak terima.

"Semisal, Ra. Semisal."

"Nggak! Nggak! Nggak!" Gadis itu masih bersikeras menolak. "Pokoknya gue gabakal ngasih bantal ke mereka."

Huh, Farel memijat pangkal hidungnya. Kyra sebenarnya mengalami sindrom tidur apa sindrom bantal? "Ini semisal, astaga."

"Pokonya gamau!"

Geram. Tanpa ba-bi-bu hidung Kyra dicubit. Tak terima, gadis itu memekik keras dan langsung menjambak rambut Farel.

"Arghh!"

Tangan Farel berusaha menahan Kyra supaya berhenti. Namun nihil, kini keduanya sama-sama menjadi korban. Hidung Kyra merah, rambut Farel berantakan.

Apa ini yang dinamakan ... KDRT? Ekhem.

Tidak, tidak.

Farel masih sayang Kyra. Kyra pun masih sayang Fa--

Eh, sejak kapan? Kyra sayang Farel kalau ada maunya. Lihat saja, kini tubuh Kyra berbalik membelakangi Farel. Sambil mendelik tajam, tangannya memeluk bantal.

Sebenarnya ... ini salah siapa? Farel? Tidak merasa. Kyra? Apalagi.

Hening.

Dari kejadian beberapa menit lalu, cukup lama mereka terdiam. Sesekali Kyra melirik Farel. Dibalas lirikan dengan alis terangkat, buru-buru Kyra mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"Ra."

"Hm." Kyra bergumam pelan. Nadanya sudah tak bersahabat.

"Ra."

Sepertinya bantal Kyra sudah siap.

"Ra."

Katakan lebih keras!!!!

"Kyra--"

Bukk!

"Aduh!" Bantal Kyra melayang ke arah dada Farel. "Ck, jangan marah mulu makanya. Lo tau 'kan gue lakuin ini semua buat lo? Seenggaknya lo nurut. Harus bisa diatur!Jangan terlalu bego jadi orang. Masa cuma suruh belajar aja susah. Lo juga harus bisa banggain orang tua, Ra. Ngerti, nggak?"

Farel berbicara panjang lebar. Bantal bekas lemparan tadi pun masih berada di tangannya. Sebenarnya Farel sendiri tahu ini sia-sia, tapi setidaknya dia sudah mengeluarkan separuh dari unek-uneknya. Tak ada salahnya 'kan?

Dan, yahh ... suara itu tak sama sekali diresapi oleh seorang Kyra. Bodo amat, dia sudah mengantuk sekarang. Tubuhnya langsung dia rebahkan di kasur.

"Baru juga dibilangin. Bangun, gak."

Kyra menggeleng. Kepalanya ditelungkupkan di balik bantal.

not the QUEEN OF SLEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang