Happy Reading❤
Typo tandai*
***
Setelah memasuki kediaman keluarga Ferdinand, Farel menuju kamar Kyra dan langsung membaringkan tubuh mungil sang sahabat di atas kasurnya.
"Tidur yang nyenyak, biar nanti pas sekolah lo gak ngantuk. Eh, tapi ... mau lo tidur nyenyak apa gak juga sama aja nanti ujung-ujungnya pasti bakalan ngantuk," Farel menghela nafas, mengusap pelan kepala Kyra.
Sejak insiden kecil tadi entah kenapa ia merasa takut jika ia sampai gagal menjaga sang sahabat. Padahal tidak hanya sekali dua kali kejadian seperti itu. Tapi tetap saja membuatnya kian tak tenang.
Tingkat kecerobohan Kyra disaat ia sudah mengantuk, membuat Farel cemas akan keadaannya.
Farel tak ingin jauh-jauh dari sahabat kecilnya.
Ia sudah terlanjur menyayanginya sejak pertemuan pertama mereka.
Tak lama,Farel membalikkan tubuhnya. Berdiri dari duduknya dan segera pulang. Ia takut mengganggu tidur sahabatnya.
Hingga suara racauan tak jelas menghentikan langkahnya. Ia berbalik.
"Roti..."
"Hah?!"
"Rotinya... Ga enak!! Lo beli dimana sih, Rel~"
Farel mengernyitkan keningnya mendengar ceracau sang sahabat. Seketika ia ingat roti yang tadi sempat dibeli kini ada di atas nakas. Alih-alih Kyra memakannya, menyentuhnya saja belum karena ia ketiduran.
Huh.
Farel menghela nafas berat. Selalu saja. Tidak bisakah sekali saja setiap tidur Kyra tidak mengigau? Tetapi kadang racauan tak jelas itu sedikit menghiburnya.
Setelah memastikan Kyra kembali terlelap, Farel melanjutkan kembali langkahnya yang sempat tertunda. menuruni tangga yang memang kamar Kyra ada di lantai dua.
"Eh ada Farel ternyata!" Interupsi seseorang dari lantai satu.
Farel memelankan langkahnya
"iya bun, tadi Farel abis nganter Kyra ke kamarnya. Dia baru aja tidur-,""-Lagi". sambung intan.
Terdengar helaan nafas berat. Intan menatap Farel. Tersenyum culas.
"Hm ... Yaudah deh, makasih ya selama ini udah selalu jagain Kyra. Maaf, kalau Kyra suka ngerepotin kamu.""Iya bun, gausah bilang kaya gitu. Perasaan udah berapa kali deh bunda ngomong gitu. Farel ikhlas kok jagain Kyra, tenang aja," Ucap Farel dengan senyum tulusnya.
Intan membalas senyumannya.
"Oh ya, kamu udah sarapan belum. Apa mau sarapan dulu disini? Udah bunda siapin kok,"
"Eh, gausah deh, bun. Farel mau cepet pulang, takut ditunggu sama mama di rumah, Farel permisi dulu,"
"Oh... Yaudah deh. Hati-hati ya"
Farel mengangguk sekali, melanjutkan langkahnya keluar dari pintu utama. Kebetulan rumahnya dan rumah Kyra tidak terlalu jauh.
Oh ya, kenapa Farel menyebut nya dengan panggilan bunda? Karena sedari kecil ia sudah diperintah untuk memakai panggilan itu. Farel setuju-setuju saja dengan usul itu. Kyra pun sebaliknya.
***
From tukang tidur😬
| Rel, sini!
Ngapain? |
√√
KAMU SEDANG MEMBACA
not the QUEEN OF SLEEP
Teen Fiction⚠Cerita ini mengandung emosi⚠ ~Temukan kejutan di setiap partnya~ Yakali ga follow dulu :v _________________________________________ "Mati itu enak, ya? Gue liat orang yang mati gak bangun-bangun. Kalau gue mati ... apa tidur gue nyenyak?" ~Kyra. _...