Dalam satu bulan, penampilan Changkyun berubah.
Kulitnya semakin lembut dan kenyal. Juga semakin putih bersih. Pipinya sudah berisi. Begitu pula dengan tubuhnya.
Jooheon selalu memanggil dokter pribadinya untuk memeriksa Changkyun.
Dan Changkyun setiap hari harus meminum vitamin, sesuai dengan anjuran dokter.
Kini Changkyun terlihat bersinar. Terlihat seperti anak konglomerat. Begitu manis. Cantik dan kecil.
Jooheon tau, usahanya membuahkan hasil. Saat sudah seperti ini. Ia tak mau Changkyun keluar dari kamarnya.
Ia ingin keindahan Changkyun ia sendiri yang menikmatinya.
Meskipun demikian. Changkyun masih merasa takut terhadap Jooheon. Laki-laki itu memang baik. Selalu berkata dengan lembut. Tapi Jooheon dengan suara rendahnya membuat dirinya ketakutan.
Jooheon mengerikan, dalam artian dirinya sendiri. Baik. Tapi menakutkan.
Changkyun memainkan tab yang Jooheon berikan.
Suaminya mengajarinya untuk menggunakan benda tersebut.
Tekan tombol 1 jika ia ingin menghubungi Jooheon.
Jooheon sendiri sudah mengatur tab tersebut agar Changkyun tak macam-macam. Mungkin meminta bantuan orang untuk lari.
Ia hanya mengisi permainan untuk Changkyun mainkan.
Changkyun asik memainkan teka teki pada sebuah game. Hingga tak menyadari bahwa Jooheon telah ada di depannya.
"Sayang?" Panggil Jooheon.
Changkyun masih asik bermain.
Jooheon langsung mengambil tab tersebut dan membantingnya.
Tab tersebut hancur beberapa bagian.
Changkyun terkejut. Menunduk dengan mata berkaca-kaca. Tangannya saling bertautan.
"M-maaf." Lirihnya dengan suara serak.
Ini adalah tab kedua yang Jooheon rusak.
"Kau mengabaikan ku." Jooheon dengan suara rendah.
"Hiksss... Maaf." Changkyun tak dapat menahan isakkannya. Jika Jooheon sudah seperti itu, ia takut.
"Benda tersebut apa lebih penting dari suamimu?" Geram Jooheon.
Changkyun menggeleng. Isaknya masih terdengar.
"Ti-tidak...hiksss.."
"Lalu? Jelaskan perbuatan mu Changkyun?"
"M-maaf hikss maaf.. a-aku tak akan mengulanginya lagi hikss....m-maaf." Tangannya ia bawa untuk menghapus air matanya.
Jooheon melepaskan jas nya kasar. Menggulung lengan panjang kemejanya sebatas siku.
Mengungkung Changkyun yang duduk di sofa single dikamarnya.
Mengangkat dagu Changkyun.
"Tau? Saat berbicara pada ku harus menatap ku?"
"M-maaf.. Cha-Changkyun salah hikss...m-maaf hikss.."
"Istri ku tak pernah salah." Jooheon menjilat air mata Changkyun.
Changkyun terpejam saat lidah Jooheon menyapu air matanya.
Sensasi geli dan takut ia rasakan.
"Sekarang temani aku mandi." Jooheon segera mengendong Changkyun.
Membawa Changkyun pada kamar mandi. Mandi dalam busa melimpah. Dengan Changkyun bersandar di dadanya.
"Jangan mengabaikan ku lagi. Nanti akan aku ganti tab mu." Jooheon mengecup bahu telanjang Changkyun.
"B-baik." Cicit Changkyun.
.
Selesai mandi. Mereka segera turun untuk makan.
"Apa kau makan vitamin mu?" Tanya Jooheon sambil memberikan makanan untuk Changkyun.
"T-tadi siang aku lupa." Jika berbohong pun percuma. Karena Jooheon akan mengetahuinya. Changkyun amat mudah di tebak.
"PELAYAN!!!!"
Changkyun memejamkan matanya.
"Ada apa Tuan?"
"Kau membiarkan istriku melupakan vitaminnya–
"H-hyung a-aku yang salah...aku yang melupakan nya...a-aku benar-benar lupa." Potong Changkyun dengan bergetar. Ia tak mau semua kesalahannya, justru di limpahan kepada orang yang tak bersalah.
"Kau membelanya?!!!" Bentak Jooheon.
Ini pertama kalinya Jooheon membentak Changkyun. Dan membuat Changkyun cukup terkejut.
"Hikss....."
"Sekarang kau ku pecat!!..kau membuat istri ku menangis!!. GANTI MAKANANNYA!!CEPAT!!" Suruh Jooheon pada pelayan lain.
.
.
tbc.... aja lah.
Maunya tadi siang...tapiiii.... aku cape dan ketiduran.. alhasil...aku berpikir ntar malam aja lah(〒﹏〒). padahal ini khusus untuk siang hikksss...
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND ; JOOKYUN [END]
FanfictionChangkyun dinikahi saat ia tidur. LEE JOOHEON X IM CHANGKYUN WARNING!!. BOYXBOY AREA.