SPECIAL : AFTER FIFTEEN YEARS 0.7

28.2K 2.3K 61
                                    

Eyooo! Ini makin spesial karena malam gerhana bulan total 😅😂

~°HUSBAND°~

Tubuh itu bergetar, keringat dingin mengucur. Nafas tersengal seolah tak mau berhembus keluar.

"Ughh~" Tidur Changkyun tak nyenyak, ia terus meracau, mengigau bahkan ada linangan air matanya meskipun ia tertidur.

Tak ayal, kasur hidupnya merasa sesak karena itu. Perasaan panik, cemas, khawatir, marah, sedih menyatu dalam dirinya.

Jooheon tak tau apa yang terjadi dalam tidur istri cantiknya, tapi ia yakin itu berhubungan dengan penculikannya kemarin.

Dadanya sudah basah, Jooheon akhirnya memposisikan diri setengah berbaring.

"Sayang bangunlah." Ia mengelus rambut Changkyun. Berharap sentuhannya dapat membangunkan Changkyun.

Usahanya berhasil, Changkyun terbangun dengan nafas tak beraturan.

Jooheon mengelus punggung Changkyun dengan hati-hati. Bibirnya menerbitkan senyuman.

"Ada apa? Apa mimpi mu begitu buruk?" Ia bertanya teramat hati-hati. Takut akan menyingung hati si cantiknya.

Changkyun hanya dapat menggeleng dengan perasaan berdebar. Mimpinya terasa nyata. Kejadian buruk itu seolah kembali menimpa dirinya, tak hanya itu. Jooheon juga meninggalkan dirinya karena ia berkhianat. Ia bercinta dengan laki-laki lain.

Didalam mimpi sana, Jooheon melihatnya yang tengah mengulum penis pria yang menculiknya. Membuat Jooheon murka dan meninggalkan dirinya, begitu juga dengan Ryuu.

Sungguh mimpi yang sangat buruk.

"Bisakah aku memohon kembali agar kau mau berbicara? Bagaimana aku tau jika kau tak mengatakannya, aku disini, suamimu yang kini layaknya orang bodoh yang tak mengerti apapun tentang istri cantiknya."

Changkyun menelan ludah dengan kasar. Tidak. Bukan begitu, ia hanya berpikir jika bibirnya begitu hina, dan tak pantas berbicara pada suaminya. Sama saja, ia berkhianat. Ia ingat, Jooheon akan membunuhnya jika ia bersama dengan yang lain.

"Po–potong li–lidah Cha–Changkyun... hiksss..."

Jooheon menghentikan pergerakannya mengelus punggung Changkyun, ia mematung. Diam dengan akal yang bekerja. Tidak, ia bahkan tak bisa memproses apa yang dikatakan istrinya.

"Katakan sekali lagi, sepertinya telinga ku rusak."

"Potong lidah Changkyun, hiksss... sungguh maafkan Changkyun hiksss.... Cha-Changkyun tidak bisa melawan orang itu untuk tidak berbuat senonoh pada Changkyun hikss... Sekarang, mulut ini....hiksss...lidah ini sudah berkhianat dengan Jooheon hyung....hiksss ia mengulumnya.... Merasakannya, sungguh Changkyun amat lemah hiksss..."

Ah!

Jooheon mengerti sekarang, apa yang membuat cantiknya menjadi bisu. Karena rasa itu, ia ketakutan. Karena penculikan itu, Changkyun menjadi tersiksa dengan bayang menakutkan.

"Aku tau, aku tau itu bukan salahmu sayangku. Kau lemah, benar kau lemah maka dari itu aku harus melindungi mu. Jika ingin mencaci, caci saja aku yang lemah ini. Membuat mu tersakiti dan tersiksa yang amat mengerikan. Sungguh aku mohon sekali lagi pada mu Lee Changkyun, hentikan perbuatan mu itu karena aku tak akan melakukannya. Kau tetap istri cantik ku yang suci, cantik ku yang putih, cantik ku yang murni, cantik ku yang polos, lihat bahkan semua belum bisa mendeskripsikan dirimu, kau luar biasa, kau cantik, kau indah. Kau istri ku sekarang hingga selamanya. Aku mencintaimu dengan sangat." Ada linangan air matanya yang belum pernah Changkyun lihat sebelumnya.

Oh! Betapa rapuhnya Jooheon saat ini. Changkyun dapat melihat itu. Maka ia segera menghapus air mata sang suami.

"Changkyun juga cinta Jooheon hyung, jangan pernah lepaskan Changkyun hiksss.... untuk selamanya."

Jooheon merengkuh Changkyun begitu lembut, bibirnya mengecupi pucuk kepala istri cantiknya. Air mata bahagianya menetes.

Begitu pula dengan Changkyun, ia terisak sembari membalas pelukan Jooheon. Beban yang selama ini ia pikul seolah hilang begitu saja saat ia mengatakannya. Hatinya menjadi lega kala sang suami masih mencintainya lebih dari yang ia tahu.

Rasa sakit yang terdapat di tubuhnya bisa ia lupakan sejenak, karena Jooheon seperti bius yang bisa membuatnya tenang tak merasakan sakit. Bius kebahagiaan yang sungguh ia butuhkan.

"Sudah sekarang tidurlah, pikirkan aku dan Ryuu saja agar mimpimu indah, ingat aku dan Ryuu sangat mencintaimu."

Itu kalimat terakhir yang Changkyun dengar sebelum kembali terlelap. Benar sekali, ia tak sendiri. Ada dua orang yang mencintainya sebanding dengan cinta seluruh dunia ini bahkan lebih.

Setelah Changkyun benar-benar terlelap di atas tubuhnya, pandangan Jooheon menjadi berubah layaknya iblis yang baru saja merasuki dirinya.

Minho dan Suji, harus lebih tersiksa dari apa yang pikirkan dan bayangkan. Ia butuh beberapa orang lagi untuk ia sewa.

..

Pagi sebelum Changkyun terbangun, Jooheon sudah memindahkannya di kasur dengan posisi miring.

Jooheon sendiri sudah mandi dan rapi, hanya saja jasnya belum ia pakai. Kemeja putih, dasi merah maroon, rompi hitam, dan celana bahan hitam. Rambut tersisir rapi kebelakang, jam rolex sudah terpasang di pergelangan tangan kirinya.

Pentofel mengilap sudah ia kenakan, lalu. Satu hal sebelum ia keluar untuk ia lakukan, mengecup pipi Changkyun.

"Don't worry, they will get more than what you feel, Dear. I love you so much."

Segera ia keluar sebelum Changkyun terbangun. Nampaknya, tidur Changkyun sudah baik-baik saja. Tadi, ada seulas senyum ketika ia mengecup pipi Changkyun. Sepertinya, apa yang ia ucapkan masuk dalam tidur permata nya.

.

.

tbc

Misz merasa stupid sekali saat memberikan warning ke kalian🤣, seharusnya itu di Spesial 0.2 udah di peringatkan kalo ada adegan kekerasan 🤣✌️. Kan baru mikir ogeb banget 😆. Maaf yaaa🤗.

Terus mikir juga, kenapa sih spesial nya panjang banget?! Penulis lain gak ada yang begini kalo ceritanya udah tamat😒.

Hah~

HUSBAND ; JOOKYUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang