7Seven7

45.3K 3.6K 134
                                    

Saat bangun dari tidur siangnya. Changkyun langsung beranjak dari ranjang dan menuju balkon.

Meskipun sedikit tertatih, ia tak sedikit pun merasa kesulitan. Sebab rasa penasarannya jauh lebih mendominasi.

Sampai di balkon. Matanya terus menatap ke kebawah. Beberapa mobil datang. Dan nampak ada yang masuk dan keluar gerbang.

Ada apa gerangan?

Ia bertanya-tanya di otaknya.

Derap langkah kaki terdengar dalam gendang telinganya. Namun, ketika sadar bahwa yang datang adalah suaminya. Ia segera berlari masuk.

Tak ada yang berani masuk jika Jooheon berada di rumah. Pengecualian ketika keluar kota.

Na'as nya. Changkyun tersandung kakinya sendiri. Jatuh begitu saja. Mana lagi rasa sakit yang mendera pinggul dan bagian bawah tubuhnya. Membuat dirinya tak leluasa bergerak.

Ia tak tau apa yang terjadi semalam. Tapi ia merasa tak marah atas perbuatan Jooheon. Mungkin. Atas rasa nikmat yang didapatkan.

Ia menunduk dalam. Saat sepasang kaki ada di hadapannya. Ia tak berani berkutik.

"Sayang, lantainya kotor. Kau mau kulit mu terkena bakteri?" Jooheon berjongkok. Mengangkat dagu Changkyun.

Berlebihan memang. Tapi itulah dirinya.

"P-pinggul ku sakit. Aku tidak kuat berjalan." Mencicit. Changkyun akan seperti itu saat bersama dengan Jooheon.

Jooheon menyeringai. Membawa Changkyun agar ia gendong ala pengantin.

Mengecup pipi tembem Changkyun.

Aroma wangi yang menjadi candunya.

"Jika tidak ada pesta, mungkin kita akan bercinta lagi." Jooheon mendudukkan Changkyun dengan hati-hati.

"Bercinta?" Bingung Changkyun. Ia mana tau hal seperti itu.

"Iya. Tadi malam yang kita lakukan adalah bercinta. Menyatu hingga tidak ada jarak sedikit pun diantara kita."

Entah.

Tapi Changkyun merasakan bahwa wajahnya memerah.

Jooheon hanya terus mengangumi apa yang ada dihadapannya.

"Ingin rasanya aku mengurung mu saja nanti. Tapi tak mungkin aku meninggalkan mu sendiri saat aku juga di rumah." Jooheon menyelipkan anakan rambut Changkyun di telinga.

Changkyun hanya menuduk takut. Tangannya saling bertautan.

"K-kenapa?" Ia bertanya.

Kenapa?

Pertanyaan yang merajuk atas segala hal yang Jooheon perbuat pada dirinya.

Kenapa bukan orang lain?

"Karena malam ini aku menggelar pesta. Ya. Beberapa kolega memilih rumah kita untuk merayakan atas keberhasilan mendapatkan tender proyek."

"P-pesta?" Changkyun menatap Jooheon tak yakin. Ia ragu saat menatap mata tajam tersebut.

Ia takut, saat menatap laki-laki tersebut.

"Nanti kau akan tau. Nah sekarang kita makan." Jooheon kembali mengendong Changkyun.

.

Namanya Lee Minhyuk. Seorang perias. Orang yang terkenal akan riasan nya yang sederhana namun elegan. Namanya tersohor di Seoul.

Kini ada di kamar Sang tuan besar Lee Jooheon. Mendandani kepemilikan Lee Jooheon yang kejam.

"Sebenarnya. Tanpa polesan pun kau cantik Changkyun-ssi." Puji Minhyuk. Bagaimana wajah alami Changkyun sudah menawan semakin cantik dengan polesan riasan tipis yang ia berikan.

HUSBAND ; JOOKYUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang