HUSBAND ; JOOKYUN [END]

SPECIAL : AFTER FIFTEEN YEARS 0.3

Jooheon memasuki kamarnya yang hampa, begitu kosong karena sosok indahnya tidak ada disana.

Sungguh ia akan membunuh siapapun yang berani menyakiti permata hatinya, dan bodohnya ia tak mencurigai keadaan di rumahnya selama ini.

Ia akui, jika penculik itu amat mahir hingga bisa membawa Changkyun kabur.

Untuk saat ini, ia akan bersikap tenang. Tak mau gegabah akan tindakannya yang kadang akan mengacaukan segalanya.

Bingung dengan kondisi kamarnya, ia memutuskan untuk pergi mendatangi kamar Ryuu. Mudah saja, karena kamarnya langsung terhubung dengan kamar Ryuu yang memiliki pintu di dalam kamarnya.

Ia segera kesana karena perasaan marah dan khawatirnya.

"Ryuu?" Ia memanggil, mencoba bersikap normal didepan anaknya.

Sedangkan Ryuu berfokus pada komputernya, tangannya apik bertengger di atas mouse. Mengklik sana sini mencari data Seri.

"Kau menemukan sesuatu?" Jooheon bertanya. Ryuu tak menjawabnya, namun Jooheon menjadi bingung ketika, bahu juga tangan kanan Ryuu yang berada di mouse bergetar.

"Tidak bisa.... tidak ada....aku tidak bisa menemukannya....dimana?.... Kenapa aku gagal?... Dad aku gagal....aku tidak bisa menemukan Mommy". Ryuu bergetar menahan tangisnya. Pasti Ayahnya akan marah karena ia gagal. Ia tak berguna, ia tak bisa menemukan data Seri untuk melacak Ibu tercintanya.

Mungkin, sekuat apapun Jooheon berusaha membuat Ryuu sekuat baja, setegar batu karang, ia tak dapat menghilangkan sisi dari Ibunya. Jooheon tak dapat memungkiri itu, jika Ryuu memang anak yang lemah lembut.

Tak mau membuat anaknya merasa bersalah lebih dalam lagi, Jooheon akhirnya mengambil Ryuu untuk ia peluk.

"Tak apa, kau hanya perlu tenang dan dinginkan kepala mu, lakukan dengan perlahan dan semua akan baik-baik saja."

"Hikss... bagaimana jika Mommy terluka karena ku?" Ryuu memeluk Ayahnya dengan erat. Sudah lama ia tak mendapatkan pelukan hangat nan melindungi dari Ayahnya.

"Tidak, bukan karena Ryuu. Tapi karena orang jahat di luar sana. Apa sekarang kau mengerti kenapa Daddy tidak memperbolehkan kalian keluar dari kamar? Mommy saja yang berada dikamar dapat di culik."

..
..

Changkyun tidur bersender dengan dinding, tempat itu pengap, gelap, dingin dan penuh akan debu juga beberapa barang tak layak pakai.

Lantainya saja sudah menyerupai tanah, begitu kotor.

Keadaannya masih sama, tangan masih terikat begitu pula dengan kakinya.

'Byur'

Changkyun terperanjat ketika air dingin menimpa tubuhnya, Seri menyiramnya dengan satu ember air.

"Kau disini bukan untuk tidur, tapi menikmati setiap penderitaan yang ku alami."

"Akhhh....sakit...hiksss..." Changkyun merintih ketika Seri menginjak kakinya dengan begitu kuat.

Seri tertawa bahagia akan mimik wajah Changkyun yang kesakitan
"Oh ya ampun, aku lupa memberikan makanan untuk peliharaan ini?" Seri kemudian pergi.

Changkyun masih dengan isak tangisnya, ia kedinginan. Badannya serasa remuk juga amat sakit dan pedih. Manalagi perutnya terasa perih karena ia belum makan sejak kemarin. Ah, ia bahkan tak tau sudah berapa lama ia disini karena tak ada pencahayaan sedikitpun yang dapat membedakan waktu siang dan malam.

Pintu usang itu kembali terbuka, Seri datang membawa sepiring makanan juga segelas air.

Seri meletakan itu dihadapan Changkyun, "Makan itu, aku tak mau kau mati dan tak menghasilkan apapun untuk kami."

Changkyun memandang makanan itu dengan sakit, makanan itu makanan sisa. Seperti makanan kucing, lalu bagaimana ia makan ketika kedua tangannya terikat? Apa langsung dengan mulut? Maaf saja ia bukan binatang.

Tapi perutnya tak bisa berdusta, ia membutuhkan makanan itu. Maka, ia segera makan itu dengan langsung memakai mulutnya. Ketika minum, ia seperti anjing yang menjilati air segar itu.

Seri tertawa bahagia, lantas mengambil ponselnya dan merekam itu " Bagus seperti itu anjing kecilku."

Tak terasa air mata Changkyun mengalir amat deras, sungguh ia lelah. Ia sudah kesakitan, dan ia berharap. Suaminya dapat menemukan dirinya secepat mungkin.

**

Jooheon berhadapan dengan detektif sewaan nya, mendengarkan dengan seksama apa yang di dapatkan oleh detektif itu.

"Seri, adalah Yoon Suji. Istri dari Cha Tae Hyun. Di usir dan di ceraikan oleh suaminya 16 tahun yang lalu. Sepertinya ia memang sudah merencanakan ini sejak lama, masuk pada rumah Anda dengan data yang di palsukan. Kemungkinan, ada orang lain lagi yang membantunya."

Jooheon ingat, wanita itu adalah orang yang menyakiti Changkyun kala pesta itu. Ia kemudian mengepalkan tangannya erat, besar kemungkinan Changkyun akan tersakiti oleh wanita ular itu.

"Apa lokasinya belum bisa ditemukan?"

Detektif itu menggeleng, namun ia menyodorkan sebuah map pada Jooheon. "Foto itu didapat dari rekaman CCTV sebuah supermarket. Menurut keterangan kasir, orang yang di klaim sebagai Suji tersebut membeli Soju dan makanan instan."

Tanpa sadar Jooheon meremat tepi foto yang memiliki ukuran lumayan besar tersebut. "Ini sudah dua hari, apa tidak ada yang bisa menemukan lokasinya?" Jooheon menggeram.

"Kami akan melakukan yang terbaik."

..
..

Tamparan keras itu mendarat dengan mulus di pipi Changkyun, kepalanya terasa sakit karena Seri menarik rambutnya hingga helaiannya ikut tercabut.

"Hikss....sakit..... hentikan ini....sakit....hiksss...ku mohon...akhhh!!"

Bukannya iba, justru Seri menginjak tangannya dengan kuat. Lagi, cambukan itu mencabik punggungnya.

"Yak! Hik... Changkyun-ah..... Kenapa hidup mu begitu nyaman.. diperlakukan layaknya ratu didalam kamar itu....hik....aku juga dulu....hik. Pernah seperti itu....hikk... tapi kau, menghancurkan semuanya." Seri dalam keadaan mabuk, tapi keadaan itu tak mengurangi kekejamannya.

Puas mencambuk Changkyun, Seri menarik kembali rambut Changkyun, bermaksud menyeret Changkyun hingga sampai pada dinding. Setelah itu, ia membenturkan kepala Changkyun didinding itu, beberapa kali hingga dahi Changkyun berdarah.

Darah segar mengalir, membuat wajah Changkyun tertutupi oleh cairan pekat merah itu. Changkyun sendiri sudah pingsan akibatnya.

"Kau gila Suji, padahal aku berharap bisa menikmati mulutnya untuk memanjakan penis ku."

.

.

tbc

Sapa mau double up?😚

Barter nya cuma vote + komen kalian🐈