14Fourteen14

36.1K 2.9K 115
                                    

Bayi kecil itu lahir dengan sehat dan selamat. Dengan berat 3 kilogram, dan panjang 52 cm. Menangis dengan begitu kencangnya setelah keluar dari tempatnya selama ini.

Suster keluar dengan membawa bayi tersebut setelah bersih dan terbungkus kain.

"Bayinya laki-laki." Suster tersenyum di balik maskernya.

Mendapati ketegangan wajah-wajah di luar.

"Syukurlah." Nam-Il berucap syukur.

Jooheon memandang bayi itu.

Mahluk kecil yang sudah ia musuhi sejak awal keberadaannya.

Dan sekarang lahir dengan sehat, dari fisiknya saja sudah menyerupai dirinya.

Setelah beberapa saat memandang, ia menatap suster.

"Istriku?"

***

Jooheon mengenggam tangan lemah itu dengan lembut. Changkyun telah di pindahkan pada ruang VIP.

Jooheon menunggunya dengan perasaan tidak menentu, Changkyun masih dalam keadaan kritis.

"Aku mohon buka matamu, apa kau tidak merindukan suamimu? Apa kau tidak bosan selalu menutup mata mu? Bayinya lahir dengan sehat, dan menunggu untuk disusui, apa kau tidak ingin melihatnya?"

Melihat Changkyun yang tidak berdaya dalam ketidakpastian, membuat jantungnya berdenyut sakit.

Ia tidak terbiasa akan keadaan Changkyun yang tertidur lama dalam ketidakpastian.

"Bangunlah, aku tidak suka kau tertidur lama seperti ini." Katanya merintih menahan sesak di dadanya.

Jika itu tidur biasa Changkyun, maka ia tidak mau menganggu Istri cantiknya. Namun, keadaannya berbeda. Ia mau mata polos itu terbuka dan menatapnya.

Matanya kini berkaca-kaca, kerongkongannya terasa tercekat akan keterdiaman Changkyun.

Dan ketika itu, samar dan semakin jelas. Jari jemari putih Istrinya bergerak.

Changkyun terbangun, dan mendapati Jooheon menatapnya penuh kelegaan.

"Men...."

"Apa?"

Jooheon mendekatkan kepalanya dan mendengarkan setiap ucapan yang Changkyun katakan.

Membuatnya tidak bisa lagi menahan air matanya, yang biasanya mata itu menatap orang kejam dan begis. Kini dipenuhi oleh air mata karena ucapan sang Istri yang kembali menutup mata dengan meninggalkan dirinya dalam perasaan meluap luap yang tidak bisa ia jelaskan.

"Men....cintai...mu".

***

Dua hari lamanya Changkyun tidak sadarkan diri. Kadang ia terbangun dan meracau kemudian kembali terlelap, dan kondisinya bisa sangat drop sehingga membuat para medis harus menanganinya dengan intensif.

Dan selama itu pula, Jooheon menungguinya. Tak pernah sekalipun meninggalkannya.

Membuat para suster takjub akan hal itu. Kali ini, suster membawa bayi kecil pasangan itu untuk disusui.

Ia tersenyum saat pasiennya hendak duduk dan bantu oleh suaminya.

"Bayi Anda sangat haus sepertinya, sedari tadi menangis mencari sumber makanannya." Suster itu tersenyum dan menyerahkan bayi itu pada Ibunya.

Changkyun menerimanya dengan lembut dan membuka baju pasiennya untuk menyusui bayinya.

Lantas suster keluar, membuat Changkyun takut akan keberadaan Jooheon.

Bagaimanapun jika tiba-tiba Jooheon mengambil bayinya?

"Sepertinya dia sangat haus." Jooheon memperhatikan.

Bagaimana bayi laki-laki itu menyesap rakus susu Istrinya.

"E–eung." Changkyun melindungi kepala bayi itu dengan tangannya dari tatapan Jooheon.

Jooheon tidak mengatakan apapun setelah ia sadar. Dan ia takut, di balik keterdiaman Jooheon, laki-laki itu merencanakan sesuatu.

"Nanti malam aku memiliki urusan, jadi aku tidak bisa menemani mu."

"I-iya."

Changkyun lalu tertunduk dan menatap bayinya.

Demi apa?

Ia akan melepaskan diri dari Jooheon demi anaknya.

Ryu Jin

.

Malam kian larut, dan Changkyun melepaskan jarum infus pada punggung tangan kirinya.

Dan kemudian, turun dari ranjang dan mengambil Ryuu dari box bayinya.

Di luar ada penjaga, dan pergantian shift ia jadikan kesempatan untuk kabur.

Ia berjalan dengan penuh kehati-hatian, masih dengan baju pasien dan gelang penandanya. Changkyun keluar dari rumah sakit tanpa ketahuan oleh staf rumah sakit ataupun para penjaga.

Dan dengan menahan sakit pada bekas operasinya, Changkyun berjalan menuju apartemen sewa nya dulu.

Untungnya, dulu Changkyun pernah berkeliling mengantarkan koran dan susu di kota. Jadi ia lumayan hafal dengan jalan meskipun sudah lama tidak pernah keluar dari istana Jooheon.

.

.

tbc....aja lah.

Aku masih semangat kok(っ˘̩╭╮˘̩)っ

HUSBAND ; JOOKYUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang