HUSBAND ; JOOKYUN [END]

5Five5

Changkyun hanya berdiam diri pada kamarnya. Ah kamarnya dengan suaminya juga. Tentu saja.

Ia bosan membaca juga memainkan tab nya.

Sedikit informasi. Bahwa Jooheon membuat kan perpustakaan mini didalam kamarnya. Setelah insiden pengusiran gurunya.

Namun bagi Changkyun, ini tidak bisa disebut mini. Perpustakaan tersebut memang berada didalam kamarnya. Tapi memiliki ruangan lain didalamnya. Bagaimana rak rak buku menjulang dengan tinggi. Lalu akan ada buku baru yang datang setiap harinya.

Didalam sana terdapat sofa single yang berada ditengah-tengah rak rak buku raksasa tersebut.

Dan tentu saja.

Changkyun tak diperbolehkan keluar saat Jooheon tak dirumah.

Yang di maksud kan pun adalah, tidak keluar dari kamarnya. Bukan keluar dari rumahnya dan menikmati hangatnya sinar matahari. Apalagi lembutnya rumput-rumput halus yang siap menggelitik kakinya.

Changkyun mendesah lelah. Sejak ia menjadi istri dari seorang Bilionare, ia tak dapat melakukan apapun.

Semua pekerjaan dilakukan oleh pelayan.

Pintu raksasa kamarnya diketuk. Changkyun tersenyum dan segera berlari untuk membuka pintu.

"Bibi Nam!" Girang Changkyun.

"Selamat sore Tuan Muda. Mari kita mandi." Kerutan nampak di wajah wanita paruh baya tersebut.

"Ini masih lama dari jam ku mandi Bibi." Rengek Changkyun.

"Tuan besar akan datang. Ia ingin istrinya menyambut kedatangannya."

Lantas Changkyun menuduk. Mengigit bibir bawahnya lagi.

Suaminya telah datang.

Ia tidak bisa lagi melakukan hal yang menyenangkan meskipun berada dikamarnya.

Sudah seminggu Jooheon pergi pada luar negeri untuk perjalanan bisnisnya.

Changkyun seperti merasa kehilangan sebenarnya. Tapi ia berpikir, ia hanya terbiasa dengan Jooheon yang selalu menekan dirinya.

"Baiklah."

Itu lah sebabnya Changkyun tak diperbolehkan keluar pada kamarnya. Jooheon pergi dalam waktu yang lama.

Untuk makan pun ia akan diantarkan oleh Bibi Nam dengan troli yang memiliki bermacam-macam menu makanan.

Semua tentu tau.

Bahwa Jooheon tak ingin bidadari cantiknya di lihat oleh seluruh orang. Menikmati keindahan Changkyun saat ia tak bersama istri cantiknya.

Kadang pelayan akan merasa kasihan pada Changkyun. Mengapa pemuda baik dan manis seperti Changkyun harus berakhir di tangan seorang Lee Jooheon.

Orang kejam yang melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Namun dengan cepat mereka akan menghilangkan perasaan kasihan tersebut.

Jika Jooheon tau. Akibatnya. Kepala mereka berlubang.

Changkyun istri cantiknya tak perlu dikasihani oleh orang rendahan seperti mereka.

Changkyun kini telah siap.

Mengenakan pakaian yang tentu selalu mahal.

Ia telah wangi. Telah rapi.

Dengan berbalut sandal rumah kakinya melangkah keluar.

Changkyun tersenyum kecil. Akhirnya ia bisa keluar. Meskipun hanya didalam rumah.

Di bawah.

Para pelayan sudah berjejer rapi di sisi kanan dan kiri di samping pintu.

Bibi Nam menyuruh nya untuk berdiri didepan pintu.

Changkyun menurut.

Beberapa detik kemudian, sekitar 5 mobil datang dengan beriringan.

Tuan besar keluar saat mobil berhenti. Mengenakan kaca mata hitam. Juga mantel yang terlihat mahal.

Ia berjalan. Mendekati pintu dan semua membungkuk hormat.

Changkyun menyadari itu ikut membungkuk.

Jooheon berdiri dihadapan Changkyun.

"Kau tidak perlu mengikuti mereka sayang. Kau bukan pelayan."

Changkyun segera menegakkan badannya.

"M-maaf." Cicit nya.

Jooheon suka itu.

Suka dimana saat Changkyun menatapnya dengan takut.

Changkyun memang harus takut padanya.

Lantas ia merengkuh pinggang Changkyun. Segera ia menyambar bibir Changkyun. Melumatnya dengan kasar.

Para pelayan bahkan harus tahan nafas dengan mempertahankan posisi mereka yang masih membungkuk.

Mereka tak mau melihat aktifitas majikan mereka.

Atau jika nekad. Sesuatu yang buruk pasti akan menimpa mereka.

.

.

tbc.....aja lah.

Gini.

Aku pengen ngerubah tulisan ku. Tapi setelah aku pikirkan.

AH INI DIA GAYA TULISAN KU!!

Kan kan setiap penulis punya gaya tulisan masing-masing. Ya udah lah....stop berpikiran untuk merubah gaya tulisan:(