[Two years later]....
Kaki mungil itu melangkah keluar, matanya yang bulat polos memandang sekitarnya dengan bingung, namun ada binar bahagia disana.
Kali pertamanya ia melangkah keluar dari kamar besar sang Daddy dan Mommy tercintanya.
Kemudian ia melangkah, menuju lorong kanan dimana terletak tangga disana.
Banyak yang tak menyadari mahluk kecil imut tersebut, mereka sibuk dengan pekerjaan rumah masing-masing.
Mata Ryuu berbinar merasa penasaran bagaimana rasanya turun melalui jalan di hadapannya. Yang di maksud Ryuu adalah tangga, bagaimana rasanya menapaki jalan yang sebelumnya belum pernah ia jajali.
"Kau anak siapa?" Satu orang pelayan dari atas bertanya saat matanya menangkap seulet anak kecil yang berjalan pelan di anakan tangga.
Ya, memangnya siapa yang berani membawa anak kecil saat bekerja di rumah bak istana tersebut, sang majikan besar tak suka akan kehadiran anak kecil apalagi sampai rewel.
"Mommy." Bibir mungilnya memanggil Ibunya, meskipun sedikit takut tapi Ryuu lebih penasaran akan tempat tinggalnya.
"Ibu mu ada dimana?" Pelayan itu berjongkok sejajar dengan anak kecil putih bersih tersebut. Teramat putih bagai salju. Namun entah mengapa, ia merasa seperti pernah melihat sosok anak kecil ini.
"Dicana." Jari telunjuk Ryuu menunjuk ke bagian atas dimana tempatnya keluar tadi.
Kemudian, ia kembali berjalan dengan pelan. Ia ingin mencapai bawah sana, dan kemudian ada apa disana? Pikir Ryuu yang selalu penasaran.
Sang pelayan terbengong bingung, kemudian menuntun anak kecil tersebut untuk sampai di lantai dasar.
Matanya kembali berbinar bahagia setelah sampai, ada berbagai hal yang tak pernah ia lihat sebelumnya di kamarnya. Entah mengapa hal tersebut di sembunyikan darinya.
Banyak pelayan yang bingung akan kehadiran bocah cilik tersebut, bocah tampan dengan kulit bersih. Begitu sehat dan terawat. Pipi gembil tersebut memiliki satu lubang, ketika tersenyum akan terlihat dan itu sangat manis.
Disisi lain, Changkyun terbangun dari tidurnya, meraba di kasur sampingnya. Ia terkejut tak mendapati Ryuu disana.
"Ryuu?! Jangan main-main sayang! Nanti jika Ryuu jatuh bagaimana?" Changkyun mencari Ryuu, di bawah ranjang. Dan tidak didapatinya.
Lalu membuka pintu perpustakaan disana, tak ada juga. Pasalnya perpustakaan tersebut kini sudah merangkap sebagai tempat bermain sang anak. Ada berbagai macam mainan yang dibelikan oleh sang Daddy.
Ryuu memang suka bersembunyi untuk bermain dengannya, tapi sejak kapan Ryuu tidak bisa ditemukan begini.
"Dimana kau sayang?" Changkyun tetap mencari didalam kamarnya, mencari disetiap sudut kamar luas tersebut.
Sedangkan Ryuu sendiri tengah berlarian di lantai bawah, orang-orang disana hanya memekik gemas akan tingkah bocah tersebut. Namun tak ada yang berani menemaninya bermain, karena jika mereka melakukan itu, sama saja mereka abai pada pekerjaan mereka.
Ryuu berlari begitu riang memuju pintu besar yang terbuka didepannya, ia akan berlari keluar.... berlari dan berlari...
Brukk!
Hingga ia terjatuh karena menabrak seseorang. Ia mendongak menatap siapa yang ada dihadapannya.
"Daddy!" Ryuu kemudian bangkit dan memeluk kaki Ayahnya.
Sedangkan Jooheon terkejut mengapa Ryuu bisa keluar kamar. Ia kemudian mengambil Ryuu untuk ia gendong. Menyembunyikan dengan mantelnya.
"Kenapa Ryuu keluar? Dimana Mommy?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND ; JOOKYUN [END]
FanfictionChangkyun dinikahi saat ia tidur. LEE JOOHEON X IM CHANGKYUN WARNING!!. BOYXBOY AREA.