HAPPY READING
Disinilah pasangan suami istri itu berada, di depan ruang spesialis kandungan, sedang duduk menunggu giliran. Tadinya, Keisya sempat di periksa oleh dokter umum. Setelah di periksa, kata dokter tersebut, Keisya mengalami nyeri perut.
Keisya juga menjelaskan keluhannya beberapa hari ini bahwa dirinya mengalami mual dan pusing. Menurut penglihatan sang dokter, sepertinya Keisya sedang hamil. Maka dari itu, dokter nya menyarankan untuk ke spesialis kandungan agar lebih jelas.
Netra Keisya menatap beberapa ibu hamil yang sedang antre juga. Dari awal, Keisya kebanyakan menunduk. Para ibu hamil tersebut memandang Keisya heran, pasti mereka menduga Keisya hamil karena kecelakaan.
"Kei, jangan nunduk." Kenan mengelus tangan Keisya.
Pria itu meraih kepala Keisya lalu di sandarkan pada bahunya. "It's oke, mereka nggak tau kalo kita udah nikah."
"Kei."
Keisya berdehem.
"Semisal prediksi dokter tadi itu bener, aku seneng banget sih." Kenan menggesekkan pipinya pada puncak kepala Keisya.
"Aku juga nggak nyadar, dari gejala yang kamu alami itu persis kayak Bunda hamil Ara dulu. Manja, sensitif, mual mual, kadang cengeng - kadang galak. Bedanya, Bunda kalo ngidam suka aneh aneh. Ayah sampai nggak kuat ngadepin Bunda. Nanti kamu ngidamnya jangan kayak Bunda ya. Masa Ayah Mario dipaksa makan sate ular cobra sama Bunda." Kenan terkekeh membayangkan wajah terpaksa Ayah Mario memakan sate ular saat itu.
Keisya ikut tertawa. "Kalo aku nggak hamil, gimana?"
Kenan bergeming. Padahal ia sudah berangan angan sangat jauh begitu Keisya hamil.
"Pasti. Pasti hamil. Aku yakin."
"Masa?"
Kenan mengangguk. "Kei, aku mau ngomong deh," ia menelan salivanya.
"Apa?"
Sebelum berkata, cowok itu memejamkan mata. "K-kamu bakal nerima anak aku kan?"
Panggilan itu membuat Keisya menahan jawaban Kenan. "Atas nama Ibu Keisya, silahkan masuk!"
Terdengar helaan nafas dari mulut Kenan, ia menanti jawaban dari sang istri. "Ayo masuk." Ia meraih tangan Keisya.
Begitu sampai di ruangan spesialis kandungan langsung disambut dokter. "Halo, silahkan duduk."
Keduanya duduk di kursi bersebrangan dengan dokter. "Wah, kalian keliatan masih muda ya. Sebelumnya perkenalkan nama saya Tya Fajrina panggil saja dokter Tya, saya akan menangani masalah kalian. Jadi, ada keluhan apa pasien saya kali ini?" Dokter tersebut terlihat asik bersama pasiennya.
Keisya mulai menceritakan tentang mual dan pusing yang dialaminya. Dan juga masalah sakit perut gara gara makan rujak juga ia ceritakan. Dokter Tya tampak menyimak keluhan Keisya.
"Kalian sudah menikah?" Dokter Tya menatap ragu keduanya.
"Sudah dok, ini cincin pernikahan kita." Jawab Kenan cepat seraya menunjukkan cincin yang tersemat di jarinya.
Dokter tersebut nampak terkejut dengan pengakuan Kenan.
Kenan menggaruk tengkuknya. "Dokter jangan salah paham dulu, kami dijodohkan oleh kedua orang tua."
Tya mengangguk paham, awalnya agak tidak percaya mereka menikah karena dijodohkan. Zaman sekarang masih saja jodoh jodohan.
"Gejala yang kamu alami ini adalah gejala hamil muda. Sering pusing, mual, moodswing, mudah lelah. Benar tidak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KEINAN [END]
Teen FictionAdult Story. BELUM DI REVISI, MASI BERANTAKAN. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kenan Aaric Addison, seorang lelaki berwajah tampan nyaris sempurna tertarik pada seorang gadis murid baru yang ia jumpai di koridor SMA Angkasa. Gadis tersebut adalah Keisya Au...