HAPPY READING
"YA AMPUN KENAN, KAMU APAIN KALE?!"
Bukan Keisya yang terkejut melihat muka cemong Kale, melainkan Sofi. Keisya hanya mampu mengelus dada sabar, sudah biasa dengan kelakuan iseng Kenan. Mau marah tapi tidak enak dengan mertua.
Kale yang kagetan, menangis di dekapan Kenan karena pekikkan Sofi.
Bahu Kenan merosot meratapi karyanya, Kale menangis jadi merusak bedak yang menghiasi wajah bayi itu. "Tuh kan jadi nangis—aw!" Sofi menarik telinga Kenan.
Dengan segera Keisya mengambil Kale, menjauh dari Sofi dan Kenan. Keisya membawa Kale ke halaman rumah.
"Aduh, kamu diapain sih sama Papi kamu? Ganteng nya jadi ilang," Keisya menyeka bedak di jidat Kale.
"Permisi!" Seorang laki-laki menyapa sambil membuka gerbang.
Keisya mendongak mendapati laki-laki berpakaian rumahan, kaos hitam serta celana sedengkul senada dengan warna kaos. Outfit hitam-hitam gini selalu berdamage.
"Siapa ya?" Keisya bertanya seraya membenarkan posisi gendongan Kale.
Cowok itu memperhatikan Keisya dari atas sampai bawah tidak berkedip.
"Mas?" Tidak tahu namanya, Keisya memanggil 'mas'.
"Eh iya." Baru tersadar, dia mengusap tengkuknya. "Eum, ini ada oleh-oleh dari Mama. Tolong kasihin Tante Sofi ya,"
Rupanya pria berbaju hitam ini tetangga Bunda Sofi. Keisya menerima bingkisan. "Makasih ya, mau masuk dulu?"
"Boleh deh," dalam hati pria itu bertanya-tanya siapa cewek cantik di depannya. Mungkin anak dari Sofi, terus siapa anak yang di gendong wanita cantik itu?
Kenan meringis duduk di sofa sehabis di maki habis-habisan di tambah telinganya kena sasaran jeweran maut bunda nya. Mendengar suara Keisya bercengkrama dengan suara cowok membuat Kenan bergerak ke sumber suara.
"Astagfirullah sayang, baru ditinggal bentar dapet laki baru." Kenan melirik sinis lelaki di samping Keisya yang berani-beraninya menggendong Kale. Serasa keluarga bahagia.
"Biarin aja, Kale mau cari Papi baru." Keisya dendam pada Kenan atas kejahilannya ke Kale.
"Dih, apaan sih ngomongnya." kata Kenan, intonasinya datar.
"Ada siapa Kei?" Sofi berjalan dari arah dapur. "Oh ada nak Zidan, pulang dari Malang kapan?" Setahu Sofi, Zidan seminggu lalu pergi sekeluarga ke Malang.
"Semalam Tante." jawab Zidan menyalimi Sofi.
"Ini oleh-oleh dari Zidan," Keisya memberikan bingkisan yang diberikan Zidan.
"Wah! Makasih ya, jadi ngerepotin kan,"
Zidan tersenyum manis. "Gak ngerepotin sama sekali kok, sesama tetangga harus saling berbagi."
Kenan menye-menye mengikuti ucapan Zidan.
Sofi mengalihkan fokus ke Kale yang di gendong Zidan, Kale beberapa kali tertawa di bercandai Zidan. "Anteng ya cucu Oma, ketawa terus. Beda sama bapaknya, diisengin sama ditangisin mulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
KEINAN [END]
Teen FictionAdult Story. BELUM DI REVISI, MASI BERANTAKAN. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kenan Aaric Addison, seorang lelaki berwajah tampan nyaris sempurna tertarik pada seorang gadis murid baru yang ia jumpai di koridor SMA Angkasa. Gadis tersebut adalah Keisya Au...