Part 56

40.2K 1.9K 387
                                    

HAPPY READING

Setiap rumah tangga tidak ada yang berjalan mulus, terkadang terdapat kerikil kecil yang menerpa suatu hubungan. Sudah menjadi hakikat bahwa setiap rumah tangga ada ujian nya. Tinggal bagaimana cara kita menghadapi ujian tersebut dan mempertahankan bahtera nya.

Seperti kisah Keisya dan Kenan, walaupun mereka menikah muda dengan berbagai resiko, dan sempat kata cerai di lontarkan Keisya karena suatu masalah, kini mereka berhasil melewati itu semua tanpa memilih jalan pisah. Mereka melewati satu tahun pernikahan dengan suka dan duka. Hadirnya buah hati semakin memperkuat rasa cinta di keluarga.

Kenan malam ini tidak bisa tidur perkara besok adalah hari dimana usia pernikahannya genap setahun. Ia dapat notifikasi kalender kalau besok hari pernikahannya. Dia mau jadi yang pertama mengucapkan.

"00.00, happy anniversary sayang."

Tangan Kenan memeluk perut Keisya yang tidur membelakanginya. Dengan sedikit berbisik, ia mengucapkan wish untuk kedepannya.

"Selamat pernikahan satu tahun my wife.
Sebelumnya, aku mau minta maaf ke kamu atas semua perilaku aku ke kamu. Jujur, aku sendiri masih merasa bersalah sampe sekarang. Aku juga selalu berterimakasih ke Tuhan dan orang tua kita karena telah mempersatukan kita ke dalam suatu ikatan yang indah. Belum setahun udah dikasih anak yang ganteng abis kayak bapaknya. Aduh, kurang baik apa Tuhan. Semoga kita langgeng terus sampe punya 12 anak tambah 6 buat cadangan, biar gak pusing nyari temen buat main bola. I love you, sayang." Kenan mencium pipi Keisya berkali-kali, lalu memeluk erat dijadikan sebagai guling.

Daripada bosan karena rasa ngantuk belum kunjung datang, Kenan memesan tiga tiket pesawat menuju Lampung. Random saja, tengah malam tiba-tiba Kenan ingin berlibur ke Pulau Tegal Mas yang disebut Maldives-nya Indonesia. Anggap saja ini upaya menyambut hari special. Bisa saja ia berlibur ke Maldives langsung, namun belum cukup berani membawa Kale ke luar negeri.

Tiket pesawat pulang-pergi dan resort yang berdiri di atas permukaan laut, sudah Kenan pesan. Kenan akan membangunkan paksa Keisya dan Kale pagi buta nanti, sebab jam keberangkatan pukul tujuh pagi.

Terlintas ide di otak Kenan supaya pagi nanti tidak terburu-buru, mending Kenan packing sekarang. Semua Kenan lakukan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara.

***

"Morning babe." Kenan tersenyum memandang wajah cantik Keisya yang baru melek mata.

"Morning." balas Keisya serak sembari mendusel di dada Kenan. "Kok kamu wangi? Udah mandi?"

"Udah lah, kan mau jalan-jalan,"

"Kemana?"

"Ikut aku yuk. Kamu sama Kale mandi, kita cuma punya waktu dua jam,"

Keisya mendongak menatap Kenan. Ia malah salah fokus pada lingkaran mata Kenan yang menghitam dan matanya terlihat sayu. "Kamu gak tidur ya?"

Tebakan Keisya benar adanya, Kenan sama sekali tidak bisa tidur. Terlalu excited menunggu pagi, mengajak Keisya ke tempat yang indah.

"Gak, aku sibuk nyiapin itu tuh," tunjuk Kenan pada dua koper yang berdiri di pojok kamar.

"Emang mau kemana bawa koper?"

KEINAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang