Part 51

27K 1.8K 150
                                    

HAPPY READING


Serangkaian ujian kelas 12 telah dilewati, kini tiba saatnya pengumuman kelulusan. Pengumuman dilaksanakan secara online. Siswa diberi link dari sekolah untuk melihat keterangan apakah lulus atau tidak.

"Kenan. Kamu udah buka link nya?" Keisya sedari tadi gelisah mencemaskan nilainya.

"Kenapa gitu mukanya? Jelek banget kayak nahan boker," Kenan tidak menjawab pertanyaan Keisya, ia menahan tawa melihat ekspresi Keisya.

Keisya menuntun tangan Kenan memegangi dadanya yang terasa detakan jantung. "Aku deg-degan. Berasa kan?"

Kenan yang jahil, tangannya meremas buah dada Keisya. Saat itu juga langsung di hadiahi cubitan dari Keisya. Antara kesempatan dan modus. "Tangan nya mau dibuntungin?"

"Sadis banget."

Posisi duduk Keisya bergeser sedikit menjauhi Kenan. Perempuan itu menarik nafasnya, mengumpulkan keberanian membuka hasil pengumuman.

Jari lentik itu membuka website berjudul 'PENGUMUMAN KELULUSAN' , kemudian Keisya memasukkan username beserta password pada halaman login. Bila berhasil login, muncul menu hasil kelulusan.

"Bismillahirrahmanirrahim." ucap Keisya berbarengan menekan menu hasil kelulusan.

Tertera identitas Keisya, dibawah itu terdapat keterangan 'LULUS'. Keisya mendapat predikat lulusan terbaik. Seketika Keisya memekik, reflek meloncat ke pangkuan Kenan. "YEAYY! AKU LULUS! Cup ... Cup ... Cup." Ia melampiaskan kesenangannya dengan mengecup beribu kali wajah suaminya.

Kapan lagi di enakin sama istri.

"Selamat ya, sayang. Semoga kamu bahagia dan tenang di sisi-Nya. Aamiin allahuma aamiin." kata Kenan lempeng.

Senyuman Keisya mengendur begitu mendengar ucapan Kenan. "Ngaco! Kamu kira aku mati? Atau kamu doain aku biar cepet dipanggil?"

Kenan menyengir mengeratkan rengkuhannya. "Bercanda sayang. Selamat lulus, sukses selalu. Kamu pantes dapet nilai terbaik, proud of you and love you."

"Tau ah! Keburu males sama kamu. Mood aku jadi rusak." Keisya turun dari pangkuan Kenan, ia memilih menemani Kale tidur di kamar.

Gawat. Bisa-bisa Kenan dikunciin diluar. Ia memutuskan membuntuti Keisya. "Kamu gak mau liat pengumuman kelulusan aku? Aku juga lulus loh. Gak mau kasih aku hadiah gitu? Barang kali mau ngajakkin bulan madu part dua. Jangan bete dong cantik."

Kenan berhasil lebih dulu masuk kamar, sehingga Keisya tidak dapat menguncinya sendirian di luar. "Mau hadiah apa dari aku, hm? Ngomong aja. Mau martabak? Mau dessert? Mau liburan? Mau anak lagi? Hayyuk."

"Anak satu aja kamu tangisin mulu. Disuruh nidurin Kale, bukannya Kale yang tidur malah kamu yang molor. Namanya anak momong bapak, bukan bapak momong anak," Keisya menaikki ranjang, merebahkan tubuhnya di sebelah Kale.

Semalam Keisya menyuruh Kenan menidurkan Kale lantaran badannya terasa remuk. Baru beberapa menit terlelap, Kale menangis, spontan Keisya terbangun. Ternyata Kale belum tertidur, malah Kenan ikut molor. Parahnya, Kenan tidak terusik dengan suara Kale menangis.

KEINAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang