HAPPY READING
Rencana mengunjungi baby gagal dikarenakan Ara merengek ingin tidur bareng bersama pasutri muda itu. Kenan terpaksa mengalah kalau tidak Sofi akan memarahinya. Keisya malah mendukung Ara agar tidur di kamar Kenan, dengan adanya Ara, Kenan tidak mungkin melakukan itu.
Keisya dan Ara memakan martabak yang dibawakan Kenan dengan lahap. Keduanya telah memakai piyama, tinggal tidur tapi mulutnya terus mengunyah. Kenan sedari tadi uring-uringan, Keisya mencueki nya dan memilih bermain bersama Ara.
"Sayang... sini," Kenan meringik menepuk kasur sebelahnya.
Keisya mencebik kesal, Kenan terus saja memanggilnya jika ditanya 'apa' cowok itu malah memelas gelay. "Berisik banget kamu. Mau apa sini ngomong yang bener."
"Mau ketemu dedek bayi,"
"Sabar ya dua bulan lagi." Keisya pura-pura tidak mengerti maksud dari perkataan Kenan, ia sangat paham kalau Kenan sedang menahan hasratnya.
"Ish, bukan itu." Gak salah sih Keisya bilang 2 bulan lagi, karena memang pas di bulan ke sembilan Keisya melahirkan. "Aku mau sunahan,"
"Hm, besok aja di apart," jawabnya acuh tak acuh.
"Maunya sekarang..."
"Abang berisik banget! Sana deh pergi hust..hust.." Ara mengibaskan tangannya seakan seolah mengusir.
Kenan menggeram, harusnya yang diusir Ara bukan malah dirinya yang diusir. "Eh, kamu yang harusnya pergi. Balik kamar sana! Ini kan kamar Abang sama kak Keisya."
"Iya ini kamar abang, tapi kan Ara mau tidur sama kak Keisya," Ara beringsut mendekati Keisya.
"Kak Keisya itu punya abang. Tidurnya mesti sama abang."
"Abang udah sering bobo bareng, gantian dwoong," sewot Ara bibirnya maju lima senti.
"Gak ada ganti-gantian, mendingan kamu tidur sama Ayah-Bunda sana. Minta dedek baru biar ada temen bobo nya,"
"Heh!" tegur Keisya melotot.
"Biar dia pergi sayang," balas Kenan melembut.
"Hm... kalo Ara punya dedek ditambah dedeknya kak Keisya, Ara jadi punya banyak teman! Yeeih," Ara berjingkrak, pipinya belepotan terkena lumeran coklat.
"Bilang sama Ayah, minta dedek baru,"
Ara mengehentakkan kaki dengan telapak tangan di pelipisnya persis bergaya hormat. "Siap bos! Yey Ara punya banyak teman." pekiknya girang langsung ngacir menemui orang tuanya.
"See, Ara udah gak ada saat nya kita cemewew." Kenan beranjak dari kasur berlari ke arah Keisya, menggendong wanita itu hingga terbaring di ranjang.
Istrinya meronta-ronta dengan sigap Kenan menahan kedua tangan Keisya ke atas kepalanya. "Kamu gak ada bedanya sama Ara, kalo makan pasti belepotan." ia tersenyum smirk. "Aku akan ngebersihin sisa coklat itu dengan caraku sendiri."
Ada yang tau caranya Kenan gimana? Cowok itu menjilat dan menyesap coklat di seputaran bibir Keisya. Jika sudah begini, Keisya hanya bisa pasrah.
"Dah bersih," Kenan tersenyum kemudian menyematkan kecupan singkat di bibir Keisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEINAN [END]
Teen FictionAdult Story. BELUM DI REVISI, MASI BERANTAKAN. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kenan Aaric Addison, seorang lelaki berwajah tampan nyaris sempurna tertarik pada seorang gadis murid baru yang ia jumpai di koridor SMA Angkasa. Gadis tersebut adalah Keisya Au...