"Happy Reading"
Hy gaes, gimana kabar kalian? Baik atau buruk semoga bahagia❤
Maaf ya, telat Update, sebenarnya pengen ngepost hari Sabtu cuman, ya gitu belum siap karna, ide nggak muncul-muncul. Jadi, maklum ya🙏🐣
Untuk part ini aku bener-bener minta maaf kalau nggak sesuai harapan kalian, atau nggak seru dan menarik. Aku udh berusaha banget biar pass, tapi aku ngerasa masih kurang dan pengen nambah hari, bisa dibilang undur sampai minggu depan.
Tapi, setelah aku pikir-pikir, kelamaan keburu berlumut kalian. Yaudah jadi post sekarang. Maklum ya, baru kembali daring jadi harus ngebagi pikiran🦁❤
Tapi beneran suerr, aku takut nggak lucu dan nggak menarik😭
Ini salah satu yang nggak enaknya jadi penulis Wattpad, suka takut kalau readersnya nggak tertarik dan pergi karna salah satu part nggak bagus🙃Ini part dikit banget sumpah, jadi mohon maaf, aku bakalan usahain sabtu Update. Insyaallah🙏
Jangan lupa buat komen juga, kalian tau kan, aku suka kalau kalian komen💙
Lanjut Bacaaa ...
"Le-lepasin!"
"Reaksi lo berlebihan!" kesalnya.
"Lepasin gue Vin! Ntar diliat orang!"
Ya, dia adalah Malvin. Disaat Friska pergi dari kantin, dan bertemu Alby, dia terus saja mengikuti gadis itu, hingga diwaktu yang tepat, ia pun bisa berbicara pada gadis itu saat ini. Meski sedikit kasar.
"Kenapa? Malu? Lo berduaan sama cowok didepan semua orang itu apa?" tanya Malvin dengan penuh penekanan.
"Cowok? Alby? Apaan sih, dia temen gue!"
Malvin menatap Friska curiga. "Temen? Tapi lo salting?"
Friska diam, ia cengengesan. "Ya maaf, namanya juga cewek pasti baper lah pas digituin."
Malvin melotot. "Baper? Digituin? Maksudnya apaan? Dia ngapain lo? Kalian ngapain?" tanya Malvin panik.
Friska menoyor Malvin dengan kesal. "Lo ngatain gue negatif thinking, tapi lo sendiri negatif!" kesal Friska. Enak saja dituduh macam-macam. Padahal hanya sekedar kalimat kamu cantik sudah membuat Friska berbunga-bunga.
"Jadi apa? Cerita sama gue."
"Dia itu murid baru disekolah ini, dan dia nggak tau area sekolah ini jadi, gue anter dan gue ajak bicara supaya cepet berinteraksi!" jelas Friska.
"Nggak usah sok cantik ya lo didepan cowok lain," ketus Malvin. Perasaannya panas saat ia melihat kedekatan Friska dan Alby.
"Apaan sih, gue memang cantik kok!" bantah Friska.
Malvin memicingkan matanya. "Lo harus gue kasih pelajaran," ucapnya sembari tersenyum miring.
Friska membelalak kaget, apa maksud Malvin?
"Hah? Maksud lo?" tanya Friska.
"Pelajaran, karena lo udah deket cowok lain tanpa seizin gue."
"Apaan sih! Vin, jangan macam-macam ya," peringat Friska mencoba sedikit mundur. Namun, terhalang lemari dibelakangnya.
Malvin mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Friska, hal itu membuat Friska gugup, bahkan panik sendiri.
"Vin! Jangan macem-macem!"
KAMU SEDANG MEMBACA
P. Sycho [TAHAP REVISI]
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca ya] [Update tiap hari Jum'at, kalau gak Update berarti lagi galau] BELUM DIREVISI SEJAK 2020. Malvin tersenyum miring. "Lo mau gue bunuh?" "Kalo diganti sama ciuman?" "Diterima. Gue bakalan buat bibir lo memerah alami." **...