"Happy Reading"
Siap-siap nya, karna mungkin cerita ini nggak akan seasik biasanya, karna pada dasarnya semenjak jarang Update atau mikirin alur, aku jadi kurang terbiasa, dan ini bener bener udah usaha.
Semangat buat yang puasa🙏🦁Btw. Ini emot ku🦁. Mana emot kalian?
Banyak Typo. Maybe
Semoga suka🐼
Ponsel itu direbut paksa oleh sosok wanita yang memakai masker, hingga menutupi wajahnya, tak ada yang bisa mengenal dia.
Sedangkan Friska? Ia semakin takut, dia hanya bisa berdoa jika Malvin cepat datang dan menolongnya. Friska sangat takut, sangat! Apalagi. Kania dan keluarganya dibunuh tepat didepan mata Friska, dan sekarang saatnya giliran Friska. Ah! Jika saja dia mendengarkkan perkataan Malvin mungkin hal ini tidak akan pernah terjadi.
"Gimana? Udah siap bukan?" tanya Wanita itu. "Lo bilang, lo bakalan pulang besok bukan? Ck, kasian banget cowok lo, ngejemput lo tanpa nyawa."
Friska bedecak sebal. "Lo siapa sih. Apa mau lo? Apa salah gue?"
"Salah lo? Lo hidup! Lo udah ngehancurin semuanya karna lo semua itu karna lo! Lo udah ngerubah hidup gue disaat lo hidup!" teriak Wanita itu.
"Salah gue apasih? Bahkan kita nggak pernah ketemu sama sekali. Dan gue nggak tau apaapa, jadi jangan ganggu hidup gue!"
Wanita itu tertawa. "Hanya ada satu cara agar lo bisa tenang," ucapnya dengan senyuman licik nya.
"A-apa?"
"Mati!"
Wanita misterius itu mengambil pisau tajam yang berada dimeja. Ia tersenyum puas. "Say good bay, untuk terakhir kalinya."
Wanita itu berjalan mendekat dengan mengenggam pisau ditangannya. Sedangkan Friska mencoba menghindar dari Wanita itu, ia mundur. Namun, sialnya tidak ada jalan lagi selain dinding dibelakangnya. Friska hanya bisa menutup mata, berharap ada sebuah keajaiban.
Dor!
Wanita itu meringis saat sebuah tembakan berhasil mengenai betis kakinya, pisau itu seketika terlepas dari tangannya yang beralih pada kakinya yang sudah dilumuri darah. Pandangannya menajam melihat seorang pria tengah berlari mendekati mereka.
Dengan cepat, ia berusaha pergi dari sana dengan pandangan yang sedikit buram dan langkah yang pincang. Sedangkan cowok itu berlari menuju Friska, lalu memeluk gadis yang tengah menutup matanya ketakutan. Friska lantas kaget, ia pun melepaskan pelukan cowok itu. Memastikan ia sedang dipeluk oleh siapa.
"Ma-malvin?"
Ya. Dia adalah Malvin. Cowok itu tersenyum lega karna gadisnya baik-baik saja.
"Lo nggak papa? Ada yang luka? Ada yang sakit?" tanya Malvin. Friska menggeleng.
Ia tersenyum. "Syukurlah lo nyelamatin gue, gue nggak tau apa yang akan terjadi kalau lo_"
"Nggak! Gue akan selalu nyelamatin lo dan nggak akan ngebiarin lo kenapa-napa," potong Malvin cepat.
Friska tersenyum lalu kembali memeluk Malvin.
"Gue takut," lirih Friska.
"Gue disini."
***
"Ah, syukurlah lo baik-baik aja Ris. Sumpah demi apapun gue kaget, shock plus panik bat pas Malvin nelfon gue. Mana, malam begini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
P. Sycho [TAHAP REVISI]
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca ya] [Update tiap hari Jum'at, kalau gak Update berarti lagi galau] BELUM DIREVISI SEJAK 2020. Malvin tersenyum miring. "Lo mau gue bunuh?" "Kalo diganti sama ciuman?" "Diterima. Gue bakalan buat bibir lo memerah alami." **...