29-Nafsu

13.2K 1K 144
                                    

Note: Aku usahain Update pagi ini, semangat banget karna perlahan demi perlahan banyak yang tertarik❤

Dan, maaf kalau ada kata yang ngak nyambung atau gimana, soalnya susah banget nyari kata-kata yang pas, bikin pusing nyesuaiin perkataannya. Jadi, karna frustasi, aku bikin sebisa aku. Sekali lagi maaf ya kalau ada yang nggak nyambung
🙏🙂

"Happy Reading"

Mereka sedang berada di taman. Hari ini tidak diadakan pelajaran, bahkan seluruh siswa dan siswi dipulangkan karna, guru sedang rapat, sepertinnya akan mengadakan sesuatu disekolah.

Friska berlari sembari membawa satu snake cemilan. Ia berlari menuju Malvin, namun tak sengaja bertabrakan dengan Reina, dia tak sengaja mendorong lengan Reina, hal itu membuat cewek itu meringis kesakitan. Ringissnnya seperti, Friska telah memegang luka besar yang berada di lengan cewek itu.

"Aw."

"Eh sory," ucap Friska. Lalu kembali berlari menuju Malvin.

"Kamu nggak papa?" tanya Abdul.

Reina menggeleng. Pandangan Abdul beralih pada Friska.

"Kalau jalan bisa hatihati nggak sih?" tanya Abdul dengan sedikit bentakan.

Friska yang berada disamping Malvin pun kaget, namun, dia tetap berpositif thingking jika Abdul hanya refleks. Malvin tak kalah kaget mendengar nada bicara seperti itu dari mulut Abdul.

"Santai kali!" ketus Malvin.

Friska dan Malvin berdiri, lalu menghampiri Abdul dan Reina, yang lain pun juga menghampiri mereka.

"Santai gimana, cewek gue didorong ya jelas marahlah!"

"Hah? Lebay banget sih, gue nggak sengaja kok, lagian nggak kuat juga," balas Friska, dan emang benar adanya, ia tak sengaja.

"Kalau nggak sengaja, dia mana sesakit ini, lo liat tu lengannya!"

Nada bicara Abdul tiba-tiba saja meninggi, itu seperti berupa bentakan, Friska benar-benar tak habis fikir. Hanya tak sengaja terdorong kenapa bisa sesakit yang dikatakan Abdul? Bahkan, Abdul menjadi memarahinya seperti orang asing? Benar-benar aneh dan mengesalkan!

Malvin memandang cowok itu dengan kesal. "Lo cari ribut sama gue?" tanya Malvin dingin.

Abdul memandang Malvin dengan tak takut. "Apasih lo, jangan ikut campur, ini urusan gue sama dia!"

"Dia cewek gue! Mau apa lo?" tanya Malvin dingin.

"Lo kenapa sih? Ini hal sepele!" kesal Dafa, entahlah dia mulai sebal dengan perilaku Abdul.

"Tau lo, lagian, cewek lo aja yang lebay!" ketus Adel.

"Jangan salahin Friska, salahin cewek lo yang terlalu LEBAY!" ketus Saka.

"Kalian semua apaan sih, kenapa malah nyalahin cewek gue!" teriak Abdul.

Reina hanya diam melihat semuanya berkelahi, tangan kirinya masih memegang lengan kanannya. Pandangan Friska beralih pada Reina yang memegang lengannya, dia mendekat pada Reina.

"Lo nggak papa? Nggak mungkin cuman karna gue dorong, lo malah sesakit itu?" tanya Friska.

Reina diam, terbesit rasa gugup di dirinya. Friska memandang tangan Reina yang memegang lengannya, tangan Friska perlahan ingin memegang lengan Reina, tetapi, langsung ditepis oleh Reina.

"Ah, nggak papa kok, aku baik-baik aja, lengan aku luka sedikit jadi, kalau disentuh pasti sakit, Friska kan nggak tau, jadi dia nggak salah," ucapnya cepat.

P. Sycho [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang