"Nona sudah bangun?"
Suara maid menginterupsi kesadaran gadis yang kini tengah menangisi nasib masa depannya. Menangis tersedu-sedu seolah hatinya terhantam batu besar . Wajahnya yang manis bak boneka porselen yang biasanya memandang seseorang dengan tajam, kini mata itu penuh genangan air mata. Bibir yang biasanya selalu mengumpati seseorang kini bungkam dengan Isak tangis yang mendalam. Hatinya sesak membayangkan masa depan. Tidak tau harus berbuat apa, kini yang hanya bisa ia lakukan hanyalah menangis tersedu-sedu.
" Malie--e" ucapnya sesenggukan.
"Ada apa ini nona?"
"Anda menginginkan sesuatu? Bilang padaku .."
" A--aku b--baik-baik caja Malie"
" Lalu , nona kenapa menangis hum?"
Dia Marie , maid kepercayaan sekaligus sosok kakak bagi gadis yang kini tengah tersedu itu.Marie mendekat ke arah gadis tersebut kemudian memeluknya erat, seolah dengan tindakan nya itu dapat mengurangi rasa sedih lady nya. Sontak saja hal itu diberi respon tak kalah cepat dari sang lady Lady nya kini tengah memeluknya erat seolah takut kehilangan. Menangis dipundaknya berharap semua yang ia alami itu mimpi belaka.
" Maafkan aku Malie " ucap gadis tersebut sembari mengusap air mata yang tersisa dipipi.
" Haha..tidak apa-apa nona"
" Apakah sekarang dirimu sudah tenang?"
" Umm-- tapi bajumu.."
" Uh bajuku?"ucap Marie sembari mengecek keadaan pakaiannya.
" Bajumu---em-m.. glek" menelan ludah.
" Bajuku kenapa nona?"
"Itu..baju mu penuh dengan ingucku" cicitnya malu.
Mendengan kata yang diucapkan dari sang lady yang baru menginjak usia 5 tahun itu sungguh menggelitik hati. Dia begitu menggemaskan dengan rambut hitam panjang bergelombang yang acak-acakan dan hidung mancung kecilnya itu tampak memerah karena tangis. Mata sembab yang membuat mata biru kelabu nya yang bulat tampak menyipit. Sengguh sempurna lady nya ini.
Gadis menggemaskan ini adalah putri Duke Yiellamir yang tidak diharapkan. Ia tumbuh tanpa kasih sayang keluarganya. Ibunya meninggal ketika melahirkannya. Ayahnya Duke Killieus Yiellamir mengabaikannya karena menganggap seorang bayi gadis itu tidak berguna. Sedangkan kakak lelaki gadis ini Rikeill Yiellamir , menganggap gadis ini adalah bencana. Mereka semua bahkan belum pernah menampakkan dirinya kepada gadis malang itu.
Gadis itu tumbuh dengan sikap kasar namun terlihat menggemaskan ketika didengar. Matanya yang bulat selalu menatap tajam siapapun yang membuat ia marah. Tapi tak menutup kemungkinan jika semua tingkah lakunya itu telah menyihir seluruh penghuni istana Duke ini kecuali ayah dan kakak lelakinya.
Ia adalah Riviella killakiell Yiellamir, gadis berusia lima tahun yang sangat cantik. Kecantikan yang yang dapat menggerakkan hati seseorang pada pandangan pertama. Gadis imut yang pendiam karena kurangnya kasih sayang keluarga.
Kruyuk....
" Malie...aku lapal" ucap Viel dengan lidah cadelnya itu.
" Oh...nonaku yang manis ini lapar? Saya akan bawakan makanan setelah nona mandi dan bersiap!"
" Sekarang ayo kita bersihkan diri mu terlebih dahulu"
Engh
Viel gadis tersebut mengangguk lucu. " Ayo mandiin Viel Malie..." Menggandeng tangan Marie ke arah kamar mandi sembari bersenandung ria seolah tangisannya tadi tak pernah terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead Juga Ingin Bahagia
Fantasy[ historical fiction - fantasy romance ] Mimpi yang muncul disela malam tidurnya membuat ia muak. Mimpi buruk yang menakutkan mengaharuskan dirinya menjaga sikap. Tidak boleh boleh berlaku seenaknya dan tidak boleh mengharapkan kasih sayang. Karena...