Tubuh Raviella rasanya meringan, pandangan matanya menggelap namun kegelapan itu tak berlangsung lama. Sebuah cahaya muncul menyilaukan mata.
Waw ... seperti inikah rasanya berteleportasi? Sedikit pusing dirasakan gadis itu.
Gerbang hitam menjulang lah yang pertama kali gadis itu lihat. Nampak dibalik tingginya gerbang dihadapannya ini sosok ayah dan kakak laki-laki nya menantinya.
Ada sosok Marie juga disana?!
Marie sudah beberapa hari ini tidak ia lihat. Rasanya ia merindukan maid kesayangannya itu. Marie pergi untuk menjenguk adik-adiknya didesa atas izinnya untuk beberapa waktu, tapi ia tidak menyangka ia akan pulang secepat ini!
Ia kira mungkin setidaknya akan memakan waktu sekitar 1 bulan sekiranya , Raviella tahu Marie sudah lama pergi meninggalkan keluarganya. Ia rela meninggalkan keluarganya demi mengurus dirinya dan tidak pernah pulang!
Bahkan iapun langsung merasa kaget ketika Marie menceritakan kisah nya padanya waktu itu. Demi tuhan, ia bahkan pada detik itu juga langsung menyuruh Marie untuk berkemas pulang.
Ia merasa bersalah pada Marie...
Seketika itu juga dirinya langsung turun dari gendongan Blaire. Ia berlari dengan tangan mungil terlentang.
" Malie!" Teriak Raviella menggema.
Hampir saja tubuhnya ambruk mengenaskan ketika sebuah batu tak sengaja ia sandung menyebabkan tubuhnya yang mungil kehilangan keseimbangan.
Untung saja papanya yang siap siaga ini dengan cepat merengkuh dirinya. Ia pun kembali bisa bernapas setelah beberapa detik lamanya ia menahan napas.
Hehe.. Raviella tertawa cengengesan. Tangannya menggaruk kepalanya yang tidak gatal ketika semua tatapan khawatir menyoroti dirinya. Semua tangan orang yang hadir menyaksikan dirinya hampir terjun bebas, terulur seolah hendak mencegahnya jatuh.
Astaga...ia hampir membuat banyak orang terkena serangan jantung!
" Solly?"
Huh... mereka menhela napas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead Juga Ingin Bahagia
Fantasy[ historical fiction - fantasy romance ] Mimpi yang muncul disela malam tidurnya membuat ia muak. Mimpi buruk yang menakutkan mengaharuskan dirinya menjaga sikap. Tidak boleh boleh berlaku seenaknya dan tidak boleh mengharapkan kasih sayang. Karena...