Ilustrasi penggambaran tokoh
Raviella killakiell Yiellamir
Rikeill Yiellamir
Duke and duchess Yiellamir
Melihat respon itu dari ayahnya, Raviella menunduk.
" Maafkan viell papa"
" Cehalusnya viell tahu dili, maaf telah melepotkan" bibir Raviella yang tampak pucat bergumam sembari lirih.
"Tidak-"
Mendengar gumaman lirih tersebut Killieus ingin menimpali. Namun, seolah bibirnya dilem ia hanya kembali terdiam dengan kelu.
" Huh? Tidak-" ulang Raviella bermaksud agar ayahnya itu melanjutkan ucapannya.
" Sudahlah lupakan"
Bibir Raviella harus kembali mengangkat sudut bibirnya dengan paksa. Ia harus kembali menunjukkan bahwa ia tidak apa-apa.
" Papa cebaiknya tidul caja "
Tangan mungilnya itu kini berada dalam genggaman sang ayah. Ia menarik lengan besar itu ke sisinya,.
Sekali saja, ia ingin melewati garis batasannya. Hanya untuk hari ini, ia butuh pelukan. Pelukan yang hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead Juga Ingin Bahagia
Fantasy[ historical fiction - fantasy romance ] Mimpi yang muncul disela malam tidurnya membuat ia muak. Mimpi buruk yang menakutkan mengaharuskan dirinya menjaga sikap. Tidak boleh boleh berlaku seenaknya dan tidak boleh mengharapkan kasih sayang. Karena...