Warning ! Part ini benar-benar gaje...saya sedang gabut 😣 maafkan ^^
.
.
."Ey...ey, papa viell belcanda!" Ujar viell memecah keheningan .
Killieus menatap sang putri dengan wajah geram bercampur gemas. Geram karena dipermainkan, dan gemas karena putrinya tampak imut ketika menahan tawa.
Seperti yang ia amati, kedua anaknya itu tampak menahan tawa melihat kepasrahan nya tadi! Hell! Apakah tindakan nya tadi benar-benar dapat mengundang gelak tawa?
Tidak-tidak!
Putra-putrinya nya saja yang berlebihan! Mereka memang receh!
Jika begini, Killieus tidak dapat menegur mereka. Ia tidak tega menghilangkan kehangatan ini. Killieus akhirnya ikut tersenyum memandang mereka , senyuman hangat yang jarang ia tunjukkan.
Untuk pertama kalinya Raviella hadir disebuah acara pertemuan aristokrat untuk anak-anak seusianya. Acara membosankan dimana ia harus duduk dalam posisi tegak, mengangkat dagu menunjukkan martabat, serta jangan lupakan dirinya harus memaksakan bersikap ramah! Raviella tidak bisa melakukan ini. Ia menderita sungguh!
Teh panas yang mengepul menanti untuk ia minum. Tangannya meraih cangkir teh tersebut,namun ia urungkan. Ia masih menimbang-nimbang .Dirinya tidak menyukai teh mohon maaf! Ia menyukai susu coklat! Jadi ia hanya berpura-pura meminum saja. Lalu menyemburkannya ketanah diam-diam !Jika ia tidak meminum nya , ia akan di cap gadis angkuh. Reputasinya akan hancur, lalu ayahnya akan membuangnya ... mengabaikan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead Juga Ingin Bahagia
Fantasy[ historical fiction - fantasy romance ] Mimpi yang muncul disela malam tidurnya membuat ia muak. Mimpi buruk yang menakutkan mengaharuskan dirinya menjaga sikap. Tidak boleh boleh berlaku seenaknya dan tidak boleh mengharapkan kasih sayang. Karena...