SLJIB - 21

9.9K 1.3K 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note : guys maaf yah banyak typo 😣 aku baca-baca ulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note : guys maaf yah banyak typo 😣 aku baca-baca ulang ...typonya bejibun ternyata 😂 tapi , aku belum berniat ngerapiin si🤦🏻‍♀️ nanti sih niat revisian kalo udah libur semester 😂 maafkeun🙏🏻

.
.
.

Mendesah lesu.

Huh..

Oh my God... punggungnya rasanya akan patah diusia muda!

Para lady sialan itu ! Ia pastikan tidak akan pernah menemui meraka lagi!

Mereka itu hanya bermulut besar ! Mental pun Cemen! Cih!

Perlu kalian tahu, setelah Raviella tanpa sengaja– tidak-tidak maksudnya dengan sengaja membuat para bangsawan muda itu menangis, para orang tua gadis itu datang untuk membully dirinya. Dirinya dirundung oleh para tua Bangka!

Astaga...ingin rasanya ia menyumpah serapahi orang-orang itu!

Hell! Bukan salahnya membuat gadis-gadis itu menangis, ia hanya sedikit mengertak tanpa sedikitpun melayangkan tangan! Apa yang Meraka lakukan saat ini pada dirinya itu tidak setimpal!

Bayangkan saja, ia hampir ditampar oleh salah satu orang tua gadis-gadis yang sempat Raviella gertak! Wanita dengan lipstik merah terang serta tahi lalat  disudut bibirnya  yang sudah layaknya tompel! Jika killieus tidak datang detik itu juga, apa yang akan terjadi dengan asetnya ! Pipinya yang mulus?! Oh no!

Raviella juga masih kanak-kanak, astaga... mereka itu tidak bisa lihat perbandingan usia Antara Raviella dengan usia mereka begitu! Tidak tahu malu!

Syukurlah ayahnya datang tepat waktu.

" Kau berani melayangkan tangan kotormu pada putri ku" Killieus menggeram  dengan tatapan nyalang pada wanita seusia ayahnya namun tampak sudah seperti nenek-nenek.

" Du–duke" suaranya tampak gagap.

Seluruh orang tua yang tadi sempat merundung dirinya juga ikut tersentak dan wajah pucat!

 Second Lead Juga Ingin BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang