SLJIB - 23

9.7K 1.2K 51
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heywo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heywo...ada yang nungguin cerita ini kah?
.
.
.
.

Raviella tengah mengunjungi ayahnya yang beberapa hari ini tak sempat ia kunjungi.  Namun, bukannya sambutan hangat yang ia terima , ia malah mendapati sang papa yang dalam mode merajuk. Pipinya yang tirus tampak menggembung. Bibirnya juga sedikit maju beberapa centi.

OH MY MY?! Raviella tidak percaya, kemana wajah tegasnya itu? Kenapa raut wajah seperti ini yang muncul?

Argh! Jantung Raviella sakit melihat nya! Ini terlalu menyilaukan.

Raviella ingin menyemburkan tawa yang siap meledak kapan saja jika ia tidak ingat kondisi!

Menggigit bibir bawahnya erat-erat.

Papanya jika marah, kenapa sangat menggemaskan?

" Papa tidak cenang beltemu viell?..."

" Viell dicini loh?....kata Malie dan Ley ,papa telus mencali ku. Jadi viell datang! Lalu kenapa papa diam caja?"

" Ini loh ! Ini viell!"

Raviella berceloteh seperti orang gila sendirian. Orang yang diajak bicara tidak menjawab. Raviella juga bergerak kesana-kemari karena ayahnya terus menghindari tatapan nya.

' woyy lah, kaki ku ini pendek! Aku capek bergerak kesana-kemari hanya untuk mendapatkan perhatian mu!" - Raviella membatin sembari menatap ayahnya dengan mata tajam – lebih tepatnya melotot sih.

" papa malah?"

Hening, sosok yang ditanyai nya enggan menjawab. Pria dewasa yang menjabat sebagai ayahnya itu nampaknya tengah balas dendam atas sikapnya kemarin. Mendiaminya dan tak mengunjungi nya.

Sebenernya ia tidak bermaksud menghindari atau mengabaikan ayahnya dan saudara laki-laki itu. Hanya saja pada saat itu bertepatan dengan ia yang menjadi petani mendadak!

Ia harus menanam semua tanaman dan tumbuhan yang ia temukan sebelum tumbuhan itu mati. Kenapa harus ia sendiri yang melakukan kegiatan itu padahal ada pelayan dan tukang kebun? Well,  Raviella takut mereka tidak menanamnya dengan benar. Ini tanaman langka! Ia beruntung mendapatkan nya secara cuma-cuma dari seorang pengembara yang singgah di kastil nya saat itu. Hanya memberi makanan dan sekantung koin emas, bibit pohon sayap peri, buah apel emas , bunga qwaple, akar srattle , dan daun suci dewa  dengan mudah ia raup!

 Second Lead Juga Ingin BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang