SLJIB - 27

8K 1.1K 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesan aku , baca kemudian lupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesan aku , baca kemudian lupakan...nggak" maksudnya aku mau ngucapin makasih buat 100k pembacanya 😭 gak nyangka padahal ini cerita absurb parah , makasihh guys^^ luv luv buat kalian💜

️ Typo bertebaran

.
.
.
.




Malamnya, kamar Raviella sudah seperti hutan mendadak. Kamar luas itu dipenuh sesaki oleh berbagai macam binatang-binatang aneh. Tidak hanya aneh mereka juga berbicara. Selain itu mereka memanggilnya tuan!

Bagaimana tidak aneh, bentuk binatangnya saja tercampur-campur begitu. Contohnya saja anak harimau didepannya ini, bentuk ekor nya menyerupai petir! Ditambah warnanya pun bukan seperti anak harimau biasa. Ini warna biru! Biru?!

Lalu ada juga anak ayam yang memiliki tanduk, rusa yang memiliki sayap, merak dengan ekor terbuka indah namun memiliki warna  pelangi , bayi gajah , berbagai jenis serangga dengan bentuk lebih besar dari bentuk aslinya dan uh–

Ada bayi unicorn! Woahhh ada bayi naga emas juga!

Semua binatang ini masih bayi-bayi.

Gemas!

Shasci, si ikan betina itu pun muncul didepannya! Ada apa sebenarnya ini?

" Hai tuan bayi!..." Sapa si bayi ayam. Tidak sadar diri pikir Raviella. Wong tubuh ayam itu seperti yang baru menetas beberapa hari. Dan dengan lancangnya memanggilnya bayi ketika usianya bahkan sudah menginjak 6 tahun. Cih... Raviella memelototi anak ayam itu, tidak jadi gemas!

" Chacci ( shasci) cebenarnya ada apa dengan cemua ini?" Ujar Raviella sembari menatap curiga makhluk-makhluk itu.

" Ada apa dengan cemua bayi makhluk aneh ini?" Raviella merapatkan selimut miliknya dan menatap makhluk itu dengan takut-takut. Mereka tidak berniat melukai nya kan?

" Kami– bagaimana mungkin tuan berpikir seperti itu?" Ujar seseorang dengan suara bayinya.

" Bica caja kan? Lagi pula kamu kecil-kecil banyak cekali bicalanya!" Dengus Raviella sengit.

 Second Lead Juga Ingin BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang