⚠️typo bertebaran.
Di part ini bener" penuh dengan kegaje an.
.
.
." Nona ini sudah siang, mau sampai kapan anda tidur?"
" Astaga nona! Lihatlah matahari bahkan sekarang sudah setinggi kepala , waktunya makan siang! "
" Nona bangunlah~ anda bahkan tadi tidak sempat ikut sarapan. Ayo makan terlebih dahulu baru anda boleh tidur kembali!"
Diluar ruangan Marie terus saja berbicara sementara sosok yang diajak bicaranya itu tampak masih terlelap dengan selimut membungkus tubuhnya dengan sempurna. Tubuh gadis itu seolah tengah ditenggelamkan dalam kubangan selimut dan kain seprai saking tidak tenang nya gadis ini tidur. Belum sempat menghampiri sang nona karena ia tidak boleh masuk sembarangan kedalam kamar nonanya, marie terus menggedor-gedor pintu kamar gadis itu.
Ia harus tahu sopan santun.
Padahal Raviella sudah memberikan akses khusus untuk diizinkan keluar masuk kamar kapan pun , tapi yang namanya marie...ia keras kepala .
Katanya banyak para pelayan yang merasa dianaktirikan,
Well, karena marie pengasuh nya... Seharusnya wajarkan?
Raviella menyernyit, mendengar suara-suara nyaring pengasuh nya itu.
Raviella mendengus , kemudian bangkit dari posisi tidurnya . Kini ia terduduk dengan mata yang masih terpejam.
Matanya rasanya telah diberi lem oleh seseorang, sulit terbuka!
Kembali ia mendengar teriakkan marie yang menggelegar menyuruhnya bangun.
Astaga marie, ini bukan hutan. Raviella sedikit kesal karena dibangunkan ketika ia sedang enak-enak nya bermimpi indah...eh–
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead Juga Ingin Bahagia
Fantasy[ historical fiction - fantasy romance ] Mimpi yang muncul disela malam tidurnya membuat ia muak. Mimpi buruk yang menakutkan mengaharuskan dirinya menjaga sikap. Tidak boleh boleh berlaku seenaknya dan tidak boleh mengharapkan kasih sayang. Karena...