Mungkin sudah yang kesekian kalinya dirinya dihadapkan pada situasi yang sama berkali-kali. Menghadapi banyak sosok pria penting dalam kelangsungan hidupnya, memanglah cukup membuat gadis kecil itu kewalahan.
Seperti saat ini contohnya?Raviella menatap tiga pria dengan usia berbeda dihadapannya ini dengan wajah datar. Mereka berlaku seperti anak kecil yang tidak diberi mainan hanya karena Raviella hendak pergi ke istana kekaisaran untuk mengunjungi perpustakaan disana. Buku yang diinginkan Raviella hanya diakses oleh kaisar, jadi ia tidak memiliki nya . Namun ia membutuhkan nya untuk beberapa alasan. Hanya beberapa jam lalu ia akan kembali.
Apa masalahnya?
Lagipula Arius akan menemani nya , tidak perlu khawatir okeyy !
Arius dengan angkuh duduk disampingnya, seolah menunjukkan akulah pemenang nya disini. CK ck sombong!
Huh, kekanak-kanakan.
Tidak,tidak– mereka semua~ kekanak-kanakan!
Rey, Killieus , dan Rikeill menatap permusuhan kearah Arius. Arius ya~ cuek-cuek saja menganggapnya. Toh benar-benar ia yang menang telak hari ini.
Rey sibuk dengan para prajuritnya.
Killieus sibuk dengan tumpukan kertas nya.
Juga ,
Rikeill sibuk dengan kepindahan studi nya menjadi secara privat ketimbang harus kembali ke academi. Itu perintah Killieus, katanya agar tidak merepotkan melakukan penyambutan lagi .
Aneh.
" Ayolah papa , kak keill , Ley!" Ujar Raviella merajuk.
" Ada kak Liuc!"
Yup, gadis mungil ini sekarang sudah mulai membuka diri dengan kedua remaja tersebut. Raviella memutuskan mendamaikan diri untuk saat ini karena masih jauh untuk dirinya mati. Jadi tenang-tenang saja lah...
" Itu masalahnya viell!" Ujar Rikeill memprotes.
" Benar!' Killieus dan Rey mendukung protesan Rikeill.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead Juga Ingin Bahagia
Fantasy[ historical fiction - fantasy romance ] Mimpi yang muncul disela malam tidurnya membuat ia muak. Mimpi buruk yang menakutkan mengaharuskan dirinya menjaga sikap. Tidak boleh boleh berlaku seenaknya dan tidak boleh mengharapkan kasih sayang. Karena...