Pagi ini Raviella bangun dengan lesu. Wajah pria bersurai merah gelap itu kembali muncul di mimpinya. Kulit pucat serta mata merah yang sangat tajam. Bibir tebal yang menampakkan senyum psikopat ketika tangan kosong nya dengan tanpa ragu mencabut kepala manusia dari lehernya. seolah yang ia cabut itu hanyalah sebuah rumput belaka. Darah yang menyiprat ke wajahnya malah membuat ia semakin haus darah. Tidak ada wajah menyesal ketika ia melakukannya.
Bulan merah muncul tepat dia atas kepalanya. Rambut merah gelap yang kontras dengan kegelapan itu tampak begitu menawan sekaligus menakutkan.
Ketika tubuh pria itu tepat berdiri didepan gadis bersurai merah muda yang bergetar ketakutan. Pria itu tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. Ya...mungkin pria itu memang sudah gila ketika menyaksikan orang yang dicintainya mati tergantung dengan ketidakadilan.
Wanita yang Raviella yakini adalah si pemeran utama dalam kisah pilu hidupnya di masa depan. Wajah polos yang begitu dicintai oleh orang-orang yang disayanginya itu terlihat begitu menyedihkan. Rambut permen kapasnya yang selalu disisir rapih itu, begitu berantakan. Wajah nya pun belepotan karena makeup yang luntur. Gaun cantik yang ia pakai ketika akan menyaksikan proses penggantungan sang tokoh antagonis , seketika berubah menjadi baju compang-camping layaknya gelandangan.
" MATI !" teriak pria bernetra merah itu ketika tawa gilanya telah mereda.
Suara bariton bergema dalam keheningan malam. Matanya yang merah layaknya darah membara sarat akan dendam.
Dalam sekali tebasan, gadis itu mati.
Jangan lupakan cairan merah pekat berbau anyir berceceran diatas lantai.
Raviella merasa mual ketika menyaksikannya. Dan detik itu juga gadis bangun dengan keringat mengalir deras di dahinya.
Hosh...hosh..
Napas Raviella tersengal-sengal. Ia sulit menelan ludahnya. Tenggorokannya terasa kering.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead Juga Ingin Bahagia
Fantasy[ historical fiction - fantasy romance ] Mimpi yang muncul disela malam tidurnya membuat ia muak. Mimpi buruk yang menakutkan mengaharuskan dirinya menjaga sikap. Tidak boleh boleh berlaku seenaknya dan tidak boleh mengharapkan kasih sayang. Karena...