SLJIB - 24

9.8K 1.3K 51
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bentar lagi PAS, banyak tugas juga huaaa😭Mohon maaf jadi lama update nya🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bentar lagi PAS, banyak tugas juga huaaa😭
Mohon maaf jadi lama update nya🙏🏻

Juga , maaf banget kalo agak gaje:(
.
.
.
.

Raviella mengamati suasana didepannya yang tampak sibuk. Semua orang hilir mudik dengan kesibukannya masing-masing. Ada yang bertugas mendekorasi,  mengurus karpet, menyiapkan makanan , membawa gaun-gaun cantik, menyediakan meja untuk para tamu, dan masih banyak lagi.

Raviella dibuat pusing dengan semua persiapan ini.

Apakah tidak berlebihan?

Waktu benar-benar cepat sekali berlalu. Tidak terasa nanti malam usia nya akan bergulir ke angka enam  . Benar-benar tidak terasa. Pikirnya baru kemarin ia dilanda kesepian, dan sekarang kebahagiaan melimpah ruah dirasakannya.

Apakah semua kebahagiaan ini akan cepat hilang juga?

Kakek Bram, kakek kepala pelayan itu tampak sangat kerepotan. Raviella kasihan melihatnya. Sudah tua tapi memaksakan diri bekerja. Bagaimana kalo dia encok keesokan harinya?

Rey, pria itu tampak sedang melakukan aksi pendekatan dengan Marie. Membantu mengangkat ini itu , namun berakhir dengan usiran halus karena Marie merasa kurang nyaman.

' Yah , kau terlalu agresif tuan Rey! Itu malah membuat Marie merasa takut bodoh?! Kau seperti penguntit yang mengikuti kemanapun Marie pergi!' Raviella mencibir dalam hati melihat sang pengawal yang bersikap bodoh dalam menghadapi perempuan.

Jelas saja, Rey adalah pria yang belum pernah berkencan dalam  sepanjang hidupnya. Hidupnya yang dulu hanya berputar disekitar pekerjaannya sebagai sekretaris Duke dan perang tentunya.

Membosankan? Oh tentu!

Memalingkan wajah dari pasangan belum jadian itu, Raviella kini melihat sang ayah dan kakak laki-laki yang tampak akur.

 Second Lead Juga Ingin BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang