A/N : Seburuk-buruknya perbuatan Jooheon, tolong jangan terlalu memakinya dengan bahasa yang sangat-sangat kasar, jika begitu sayalah yang merasa bersalah karena menggunakan Jooheon sebagai karakter cerita saya.
***
Changkyun memasukan kotak bekal Sarang pada tasnya, "Sarang tidak boleh nakal. Sarang harus punya teman yang banyak."
"Tentu Pa. Sarang tidak akan nakal. Sarang akan patuh pada Papa." Jawab Sarang.
Changkyun tersenyum dalam hati. Ia bersyukur Sarang tak sulit diatur. Ia kemudian mengahadap Sarang. Mengecup kening dan pipi Sarang.
"Sarang tau sebesar apa sayang Papa pada Sarang?"
"Sebesar ini." Sarang merentangkan tangannya membentuk bulatan di udara.
"Bahkan lebih dari itu." Sekali lagi Changkyun mengecup pipi Sarang.
"Sarang juga sayang Papa. Sangat banyak." Sarang tersenyum.
Changkyun membalasnya dengan pelukan, "Sarang harus. Jika tidak Papa akan kesepian."
"Sarang akan selalu bersama Papa. Karena Papa satu-satunya orang yang Sarang punya." Sarang membalas pelukan Papa nya.
"Sekarang kita berangkat." Changkyun melerai pelukannya.
Namun Sarang menghadiahi sebuah kecupan hangat pada pipinya,"Kena." Kata Sarang dengan terkikik.
Changkyun hanya bisa tersenyum kecil,"Papa akan membalasnya." Katanya.
Sarang segera menutup pipinya dengan tangan mungilnya, "Kali ini tidak." Katanya
"Haha baiklah-baiklah. Ayo berangkat nanti terlambat."
.
Setelah Changkyun mengantarkan Sarang. Ia langsung pergi kerumah Kihyun. Kihyun sudah memberikan alamatnya lewat ponsel.
Changkyun menekan bel. Tak lama pintu terbuka.
"Ayo masuk." Kihyun mempersilahkan Changkyun masuk.
Changkyun masuk. Rumah sederhana yang nampak nyaman untuk ditinggali. Ada beberapa pajangan foto keluarga Kihyun di dinding.
Keluarga yang hangat dan harmonis.
Ia benci saat rasa iri timbul dalam hatinya. Orang tuanya ada di mana?
Kenapa saat ia beranjak dewasa ia tak mendapati orangtuanya disampingnya?
Tidak ada orang tua yang menemani langkah pertamanya saat berjalan.
Tidak ada yang menahan tubuh kecilnya saat terjatuh.
Tidak ada yang melepaskan dirinya saat pertama masuk sekolah.
Ia tak pernah tau bagaimana orangtuanya mengasuhnya. Jangankan mengasuhnya, ia bahkan tak pernah melihat wajah orang yang sudah menghadirkannya kedunia ini.
Saat ia ingin anaknya kelak tak merasakan hal tersebut. Justru Jooheon hadir merusak segalanya. Anaknya terlahir dengan keadaan tak mengetahui sosok siapa ayahnya. Sarang hanya mempunyai satu sosok orangtua. Yaitu dirinya. Sarang lahir dengan keadaan Yatim.
"Kyun kau langsung bisa bekerja." Kata Kihyun yang menyadarkan Changkyun.
"Ah iya!"
Kihyun berjalan duluan. Diikuti Changkyun dibelakangnya. Mereka masuk pada dapur. Disana ibu Kihyun tengah berkutat dengan mixer. Dengan kue kering sudah berjejer rapi di atas meja makan.
"Ibu." Panggil Kihyun.
Ibu Kihyun mematikan mixer. Menatap anaknya dengan seseorang di belakangnya.
"Apa dia teman mu?" Tanya ibu Kihyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
For My Sarang ; JOOKYUN [END]
FanfictionMenyembunyikan buah hatinya dari orang yang menghancurkan hidupnya itu yang dilakukan oleh seorang Im Changkyun. Im Sarang adalah alasan dirinya hidup, anak yang begitu ia sayangi dan cintai. WARNING!! BOYXBOY AREA. M-PREG.