A/N : Seburuk-buruknya perbuatan Jooheon, tolong jangan terlalu memakinya dengan bahasa yang sangat-sangat kasar, jika begitu sayalah yang merasa bersalah karena menggunakan Jooheon sebagai karakter cerita saya.
***
"Papa?"
Sarang datang dengan membawa bekas makannya pada Papanya yang sedang mencuci piring.
"Terimakasih captain." Changkyun segera mengambil piring Sarang dengan tersenyum lembut.
Sedangkan Sarang terus memperhatikan Papanya yang sedang berkutat pada peralatan dapur.
"Pa boleh kah Sarang membantu Papa?"
Changkyun menuduk, menatap anaknya. Tersenyum kecil ia menggeleng.
"Tidak. Ini bukan pekerjaan Sarang. Sarang seharusnya bermain dan belajar. Bukan membantu Papa."
"Kenapa? Sarang bisa melakukannya."
Changkyun mengigit bibir bawahnya, Sarang terlalu pintar.
"Karena ini bukan tugas Sarang."
"Jika kita melakukannya bersama-sama semuanya akan mudah Pa. Noona Yeijie mengatakan itu."
"Tapi ini pekerjaan orang dewasa." Changkyun dengan sabar memberikan pengertian pada anaknya.
"Baiklah. Tapi nanti jika Sarang sudah dewasa, Papa tidak boleh melakukan pekerjaan berat. Sarang akan menggantikan Papa nanti. Tunggu saja Pa." Setelah mengatakan itu, Sarang berlari menuju kamar.
Sedangkan Changkyun mencolos. Bersyukur ia memiliki Sarang dalam hidupnya. Tapi sejak Sarang menghilang, hatinya menjadi gelisah.
Benarkah yang katakan Sarang itu benar?
Tapi anak kecil selalu jujur. Ia percaya itu. Mana mungkin anak berusia 5 tahun dapat berbohong.
.
"Yunjae?!!" Jooheon berteriak pada ruang kerjanya. Hal yang tidak pernah ia lakukan.
"Ada apa Tuan?" Yunjae datang.
"Aku mau secepatnya data Sarang!"
"Masih dalam proses Tuan. Satu hari lagi, dan data tersebut pasti akan langsung sampai pada tangan Anda."
Jooheon berdecih,"Keluar!"
Jooheon memijat pangkal hidungnya. Kenapa ia tak bisa menyakiti Sarang?
Tatapan Sarang membuatnya merasa bersalah. Terlebih Sarang adalah anak Changkyun, lalu mengapa ia seperti merasa memiliki ikatan batin terhadap Sarang.
Jika di lihat dari segi badannya. Sarang mungkin berumur lima tahun. Tapi pola pikirnya berbeda dengan anak seusianya.
"Tuan, Anda memiliki rapat jam 9 pagi ini."
"Baiklah." Jooheon segera berdiri saat sekretarisnya memberitahunya.
.
"Sarang ikut Papa saja ya?"
"Hehehe baiklah." Sarang tersenyum senang saat Changkyun mengajaknya pergi pada tempat bekerjanya.
"Jangan nakal."
Sarang mengerucutkan bibirnya, "Sarang tidak nakal Pa."
Changkyun segera menarik gemas pipi Sarang, "Papa tau."
"Papa~" pekik Sarang.
Sarang mengelus pipinya. Changkyun berjongkok untuk memegang bahu Sarang dengan lembut.
"Sarang tau? Papa sangat takut jika Sarang jauh dari Papa. Maka dari itu, jangan ulangi hal yang membuat Papa takut hm. Papa sayang Sarang." Changkyun memeluk Sarang. Ia belum bisa melepaskan Sarang sendirian. Ia takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
For My Sarang ; JOOKYUN [END]
FanficMenyembunyikan buah hatinya dari orang yang menghancurkan hidupnya itu yang dilakukan oleh seorang Im Changkyun. Im Sarang adalah alasan dirinya hidup, anak yang begitu ia sayangi dan cintai. WARNING!! BOYXBOY AREA. M-PREG.