A/N : Seburuk-buruknya perbuatan Jooheon, tolong jangan terlalu memakinya dengan bahasa yang sangat-sangat kasar, jika begitu sayalah yang merasa bersalah karena menggunakan Jooheon sebagai karakter cerita saya.
***
Changkyun tak pernah tau jika Kihyun, teman SMP nya dulu juga bekerja di perusahaan ini. Menjadi staf penting disana. Changkyun sama sekali tidak iri. Ia justru senang.
Ia juga tak merasa minder. Menurutnya asal pekerjaannya halal ia tak akan malu.
"Kapan-kapan mampir lah." Tawar Kihyun. Menyeruput kopi yang dibawakan Changkyun.
"Lain kali. Tapi terimakasih." Kata Changkyun tersenyum.
"Nanti jam 9, turun lah. Presdir baru akan datang."
"Tentu. Terimakasih sudah memberitahu."
Kihyun hanya tersenyum. Sedangkan Changkyun kembali bekerja. Menyirami tanaman yang ada di kantor tersebut.
Ia mengambil ponselnya guna melihat jam saat ini. Banyak karyawan yang ribut dan turun.
Mungkin Presdir baru telah datang.
Ia ikut turun. Berbaris pada barisan paling belakang. Wajar saja. Kedudukannya di perusahaan itu hanyalah seorang OB.
Ia menunduk saat Presdir baru tersebut lewat. Menyapanya. Bersamaan dengan yang lain.
Ia tak bisa melihat dengan jelas sosok Presdir baru tersebut karena banyaknya karyawan yang berbaris didepannya.
Tak lama semua kembali pada tempat masing-masing. Kembali pada pekerjaannya. Begitu juga dengan Changkyun.
"Changkyun? Bisakah kau membuatkan secangkir kopi hitam untuk Presdir baru? Jangan terlalu manis. Dan tambahan takaran kopinya dari biasanya. Ia menyukai yang kental dan tak manis." Kata Seojin.
"Tentu saja." Changkyun segera meletakkan alat pembersih kaca. Menuju pantry kantor tersebut.
Membuatkan kopi sesuai apa yang dikatakan oleh Seojin.
Setelah jadi ia mengantarkan kopi tersebut ke lantai 17. Dimana ruangan Presdir tersebut.
Ia mengetuk pintu tersebut. Suara orang dewasa yang matang. Terkesan jantan juga seksi menyapa indera pendengarannya. Ia seperti pernah mendengarnya.
Saat ia masuk. Ia melihat sosok Presdir tersebut tengah berkutat dengan berkas-berkas yang sudah ada di meja kerjanya.
"Permisi." Kata Changkyun dengan sopan.
Saat Presdir baru tersebut mengalihkan pandangannya. Justru Changkyun merasa tak mampu menopang berat badannya.
Dunianya terasa berputar.
"Kau!"
Pria itu adalah Ayah biologis Sarang. Lee Jooheon.
"Apa yang kau lakukan disini?!"
Changkyun memejamkan matanya saat suara Jooheon yang begitu besar dan amat tajam.
"Maaf Pak. Saya hanya melakukan tugas saya." Changkyun berusaha tersenyum. Tak ingin terpancing emosi.
"Sekarang keluar!.....kau ku pecat!" Jooheon menatap Changkyun dengan tajam. Wajahnya memerah karena emosinya.
Changkyun menatap tak percaya pada Jooheon.
"Sebenarnya apa masalahmu Sunbae?" Kata Changkyun pada akhirnya.
Jooheon segera berjalan pada Changkyun. Mencengkram Krah seragam Changkyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
For My Sarang ; JOOKYUN [END]
FanfictionMenyembunyikan buah hatinya dari orang yang menghancurkan hidupnya itu yang dilakukan oleh seorang Im Changkyun. Im Sarang adalah alasan dirinya hidup, anak yang begitu ia sayangi dan cintai. WARNING!! BOYXBOY AREA. M-PREG.