A/N : Seburuk-buruknya perbuatan Jooheon, tolong jangan terlalu memakinya dengan bahasa yang sangat-sangat kasar, jika begitu sayalah yang merasa bersalah karena menggunakan Jooheon sebagai karakter cerita saya.
***
"Papa bekerja saja. Sarang sudah sembuh. Lihat Sarang sudah bisa makan sendiri." Kata Sarang saat Papanya tak percaya jika dirinya sudah sembuh.
"Sarang masih sakit. Papa tidak mau meninggalkan Sarang." Changkyun mengelus pipi Sarang.
"Sarang sudah sembuh Pa." Kata Sarang dengan yakin. Lantas ia berdiri dan berlari mengambil tasnya. Mengambil jaket serta kaos kakinya.
"Sarang mau bertemu dengan teman-teman Sarang Pa. Sarang rindu."
Changkyun hanya mendesah lelah. Jika seperti ini keinginan Sarang harus dipenuhi. Mirip dengan ayahnya, suka memaksa.
"Baiklah. Tapi Sarang janji, jangan terlalu banyak beraktivitas. Sarang baru saja sembuh." Peringat Changkyun dengan menujuk Sarang.
"Sarang janji Pa." Balas Sarang dengan mantap.
Setelah itu Changkyun bersiap. Mengandeng tangan mungil Sarang dan pergi pada day care menggunakan bis.
Tak lama mereka sampai. Changkyun turun dengan Sarang di gendongannya.
"Ingat dengan janji Sarang." Kini Changkyun menurunkan Sarang.
"Sarang ingat Pa."
Changkyun tersenyum lantas mengecup kening Sarang dengan lembut, "Papa akan cepat menjemput."
Setelah itu Sarang masuk kedalam.
"Jie tolong hubungi aku jika terjadi sesuatu pada Sarang."
"Pasti. Serahkan saja pada ku."
Changkyun segera menuju rumah Kihyun. Disambut baik oleh ibu Kihyun.
"Maaf Bi, kemarin Sarang jatuh sakit."
Changkyun merasa tak enak. Baru satu kali bekerja tapi ia sudah libur tiga hari."Bibi paham. Bibi juga akan seperti itu jika anak Bibi sakit." Kata Bibi Yoo dengan maklum.
Selanjutnya mereka membuat kue pesanan langganan ibu Kihyun.
.
"Yunjae segera cari tau tentang Im Sarang anak dari Im Changkyun." Perintah Jooheon pada Yunjae di kursi kebesarannya.
"Dari data sebelumnya, Sarang tidak lahir disini. Akan membutuhkan waktu yang lama Tuan untuk mengulik data pribadi seseorang jika tidak berada di distrik yang sama "
"Tapi aku mau dua hari." Kata Jooheon dengan datar.
"Seminggu Tuan."
"Tiga hari."
Maka Yunjae tak dapat berbuat apapun. Tiga hari itu juga ia harus mencari data diri dari Im Sarang.
Jooheon sebenarnya menyembunyikan raut wajahnya yang tak tenang.
Wajah Sarang menghantui pikirannya.
Tapi Changkyun tak mengindahkan peringatannya. Lantas ia mengambil gagang telfon, "Culik Im Sarang. Bawa pada rumah ku." Ia mengembalikan telfon saat ia selesai dengan urusannya, "Sejauh mana kau bisa bertahan." Katanya dengan seringai.
.
Berulang kali ponsel Changkyun berbunyi. Tapi tangannya kotor dengan adonan. Ia tak dapat mengangkatnya.
"Angkat saja. Sekaligus kau istirahat Kyun." Kata Bibi Yoo.
"Kita selesaikan ini dahulu baru istirahat." Changkyun tersenyum. Hanya saja hatinya tak tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
For My Sarang ; JOOKYUN [END]
FanfictionMenyembunyikan buah hatinya dari orang yang menghancurkan hidupnya itu yang dilakukan oleh seorang Im Changkyun. Im Sarang adalah alasan dirinya hidup, anak yang begitu ia sayangi dan cintai. WARNING!! BOYXBOY AREA. M-PREG.