FMS - 27

13.5K 1.1K 70
                                    

A/N : Seburuk-buruknya perbuatan Jooheon, tolong jangan terlalu memakinya dengan bahasa yang sangat-sangat kasar, jika begitu sayalah yang merasa bersalah karena menggunakan Jooheon sebagai karakter cerita saya.

***

Sarang memiliki arti cinta, sedangkan Areum ataupun Ah-reum berarti keindahan. Nama tersebut adalah doa orangtuanya.

Dua buah hati Changkyun yang amat di cintai. Ia memberikan nama sederhana namun bermakna yang sangat mendalam.

Cinta dan keindahan adalah dua hal yang berati dalam kehidupan.

Jooheon menyerahkan atas pemberian nama anak kedua mereka yang berjenis kelamin perempuan. Alasannya, karena Changkyun lebih berhak.

Dan Sarang, selalu berharap Papanya bisa hidup dengan bahagia. Tentu bersama dengan orang-orang yang mencintai Papanya. Dengan satu orang yang dapat Papanya andalkan.

"Pa Sarang berangkat." Mendesah lelah, Sarang berusaha tersenyum karena Papanya lagi-lagi termenung.

"Ibu!" Areum memekik karena Papanya tidak menanggapi Kakaknya.

"Ah iya? Ada apa? Kenapa Areum berteriak?" Changkyun seperti orang linglung, memandang Areum. Kantung matanya nampak besar.

"Sarang pamit Pa." Sarang bangkit dan menuju Papanya. Lantas mengecup pipi Papanya.

"Hati-hati." Changkyun memaksa tersenyum.

"Jika Papa cinta, kejar cinta Papa. Jangan diam seperti ini dengan perasaan tidak menentu, Sarang takut Papa akan merasakan pahitnya penyesalan di akhir." Sarang segera pergi.

Meninggalkan Papanya yang termenung atas ucapannya, tidak sadar, satu, dua bulir air mata jatuh begitu saja menuruni pipi Papanya.

Areum segera turun dari kursinya dan memeluk pinggang Papanya.

"Ibu harus menyusul Ayah, Areum akan bersama Kakek. Ibu jangan menangis lagi."

Changkyun segera memandang putrinya tak percaya. Sejak kapan Areum dapat berkata seperti itu.

Beda lagi dengan Sarang dulu. Secara kepribadian, mereka berbeda. Areum begitu polos dan akan mengerti jika orang dewasa akan menjelaskan kepadanya. Sedangkan Sarang, anak itu sedari kecil hidup dengan keras. Selalu melihatnya pulang dengan keadaan lelah. Ia juga tidak bisa memantau Sarang dengan baik. Dan hal tersebut membuat Sarang lebih dewasa dari pada umurnya

Hari ini ia dikejutkan dengan sifat anak-anaknya. Terutama Areum.

"Ibu tidak menangis sayang, lihat, Ibu tersenyum."

"Tapi ibu mengeluarkan air mata."

"Sekarang habiskan sarapan Areum. Setelah itu kita berangkat." Changkyun berusaha menampilkan senyumnya yang terbaik.

.

"A-ayah? Bisakah ayah menjemput Areum di sekolahnya? Aku memiliki sedikit urusan. Terimakasih ayah." Changkyun mematikan sambungan.

Ia bertekad untuk menemui Jooheon di perusahaan. Ia sadar, setelah tidak ada Jooheon, ia kesepian. Begitu merindu hingga rasa dadanya sesak karena perasaan itu.

"Paman kita ke perusahaan Jooheon hyung sekarang."

Jika,

Jika nanti Jooheon tetap memilih pergi, maka ia akan menerima hal tersebut.

Dirinya lah yang jahat selama ini, selalu menggantung perasaan Jooheon sedangkan dirinya selalu berada di sekitar pemuda Lee tersebut.

Ia selalu diam, bungkam, dan selalu mencari alasan atas perasaan Jooheon. Dan kini, Jooheon memilih pergi karena dirinya sendiri.

For My Sarang ; JOOKYUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang