FMS - 17

16.5K 1.4K 55
                                    

A/N : Seburuk-buruknya perbuatan Jooheon, tolong jangan terlalu memakinya dengan bahasa yang sangat-sangat kasar, jika begitu sayalah yang merasa bersalah karena menggunakan Jooheon sebagai karakter cerita saya.

***

Hari ini Jooheon akan ke pengadilan. Mengurus Sora yang sudah melakukan kekerasan terhadap Sarang.

Jujur saja, selama ini Jooheon tak pernah mencintai wanita itu. Karena sejatinya ia hanya memanfaatkan Sora. Jelas untuk menutupi apa yang menjadi kegelisahannya selama ini.

Belum lagi ayahnya yang terus menuntut dirinya agar menikah secepatnya. Membuat dirinya frustasi. Saat semua masa-masa sulit ia lalui untuk membuang bayangan malam itu.

Justru Changkyun hadir, mengacaukan hatinya yang sudah ia susun sedemikian rupa. Fakta lainnya adalah ada hasil dari perbuatannya dulu.

Ia segera turun. Mendapati aroma yang begitu lezat.

Sudah ada Sarang di meja makan. Asik memandang Papanya yang sedang membawa makanan.

"Apa Papa mau mengantar Sarang?" Tanya Sarang dengan berbinar.

"Tentu saja sayang. Papa akan mengantar Sarang." Changkyun meletakan sup yang ia buat pada meja.

"Dengan membawa bekal?" Tanya lagi si anak tampannya.

"Iya cerewet." Changkyun mencubit pelan hidung Sarang.

"Papa~" rengek Sarang.

"Hahaha...ya sudah sekarang Sarang sarapan. Papa akan membuat bekal." Changkyun mengacak surai anaknya.

Sarang memajukan bibirnya, "Papa tidak mau menyuapi Sarang?"

Changkyun sedikit terkejut atas penuturan Sarang. Biasanya Sarang tidak suka ia suapi, alasannya karena ia sudah bisa makan sendiri.

Lantas ia tersenyum kecil. Duduk di samping Sarang dan meletakkan serbet yang ia bawa.

Sarang masihlah putra kecilnya.

"Baiklah, Sarang akan Papa suapi." Changkyun mengambil alih sarapan Sarang dan menyuapi anaknya dengan sabar.

"Delicious, Muachhh!" Sarang mengecup jarinya yang membentuk angka O.

"Hahahahaha....ya ampun... Sarang sudah pintar ya berbahasa asing." Changkyun tergeletak. Bagaimana Sarang begitu menggemaskan saat mengucapkan itu.

"Karena beberapa teman Sarang bukan orang Korea saja Pa. Mereka disini karena ayah mereka bekerja di Korea." Sarang menatap Changkyun dengan serius. Menjadi imut di mata Changkyun.

Dan Changkyun semakin tergelak.

"Papa paham sayang."

"Ekhemmm!" Jooheon berdehem. Setidaknya kehadirannya di sadari oleh kedua makhluk tersebut.

Ya sejak tadi ia seperti merasa tak kasat mata di sana.

"Sarang Papa akan menyiapkan bekal Sarang terlebih dahulu. Sarang mau makan sendiri?"

"Ya Pa. Sarang bisa makan sendiri."

Tiba-tiba suasana tak sehangat tadi. Jooheon merasa kehilangan.

"Buatkan aku kopi."

"Ya Tuan." Jawab Changkyun dengan enggan.

Terlalu sakit hati dengan apa yang dilakukan oleh Jooheon selama ini. Apalagi saat sudah menyangkut Sarang.

Sebelum membuat bekal Sarang, terlebih dahulu membuat kopi sesuai dengan apa yang Jooheon inginkan.

Namun, Seperti sudah terbiasa, Changkyun menakar kopi dan gula yang berbeda.

For My Sarang ; JOOKYUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang