FMS - 16

15.4K 1.5K 30
                                    

A/N : Seburuk-buruknya perbuatan Jooheon, tolong jangan terlalu memakinya dengan bahasa yang sangat-sangat kasar, jika begitu sayalah yang merasa bersalah karena menggunakan Jooheon sebagai karakter cerita saya.

***

Jooheon tak pernah tau jika Sarang mempunyai tawa layaknya anak kecil lainnya.

Tawa yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

Pemandangan hangat tersaji manakala Sarang dan Changkyun tengah makan bersama.

Sarang dengan tawanya, begitu pula dengan Changkyun yang nampak bahagia.

"Papa juga harus makan banyak. Sama seperti Sarang." Ucap Sarang dengan mulut penuh.

"Ayo telan dulu makanannya baru Sarang berbicara." Changkyun mengusap makanan yang tercecer di sekitar bibir anaknya.

"Pa?" Sarang menelan habis makanannya.

"Ya sayang?"

"Papa tidak akan pergi lagi kan? Papa akan bersama Sarang kan?"

Changkyun hanya tersenyum sendu. Begitu menyesali perbuatannya. Ia membelai wajah Sarang.

"Papa akan disini. Bersama dengan Sarang."

"Sarang sayang Papa."

Mata Changkyun berkaca-kaca. Begitu merindukan ucapan sayang anaknya, "Papa juga sayang Sarang." Balasnya.

"Pa ayo buka mulut Papa. Ini adalah cinta Sarang untuk Papa." Sarang menyodorkan makanannya pada Papanya.

Tersenyum, Changkyun membuka mulutnya.

"Sarang sudah lama tidak makan masakan Papa. Dan ini adalah makanan terlezat yang ada di dunia ini." Puji Sarang.

"Eiyyyy, Sarang belum pernah mencoba makanan yang ada di restoran. Jelas masakan Papa tak sebanding."

"Hihihi...tidak Pa. Sarang tidak berbohong." Sarang terkikik. Menggelengkan kepalanya kecil berusaha meyakinkan Papanya.

"Anak tampan Papa ini." Changkyun mencubit pelan hidung mancung Sarang.

"Papa~"

"Hahahaha~~"

Tak mau mengganggu kebahagiaan Sarang dan Changkyun, Jooheon segera naik pada tangga.

Sadar bahwa ia telah merampas kebahagiaan keduanya. Bagaimana mereka saling melengkapi satu sama lain. Bagaimana Changkyun begitu menyayangi Sarang dan sebaliknya.

Ia masuk pada kamarnya dan segera membersihkan diri.

.

Selesai dengan makan. Changkyun segera mencuci piring. Dengan Sarang duduk di sampingnya.

"Pa, apa Kakek orang baik?" Tanya Sarang tiba-tiba.

Changkyun berhenti sejenak, sebelum melanjutkannya lagi. Ia pun tak mengerti. Tapi menurutnya, ayah Jooheon terlihat baik. Tatapannya yang begitu teduh saat menatap Sarang.

Namun sayangnya, ayah Jooheon harus pergi sebelum masakannya matang. Ada urusan penting katanya.

"Kakek orang yang baik. Tidak lihat jika Kakek terlihat begitu menyayangi Sarang?"

"Tapi Sarang takut". Kata Sarang tanpa minat. Suara seperti hanya sebuah bisikan.

"Ada Papa disini. Jangan takut hm."

"Mau Sarang bantu Pa? Agar cepat selesai."

Sarang cepat-cepat mengalihkan pembicaraan. Dimana-mana keluarga ayahnya pasti menjengkelkan. Sama seperti Jooheon.

For My Sarang ; JOOKYUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang