Day 40 : Between The Distance, There's Feeling Who Fall Away

1.9K 387 64
                                    

Rendy Adinata namanya. Pemuda yang kini menekuni jurusan teknik mesin angkatan 2017 di Universitas B.

Dia bukan sosok yang serius macam Dirga, Rama, atau Reno, pendiam macam Lino, bukan pula yang memancarkan wibawa dan dewasa macam Juan. Dia berada di tengah – tengah, sosok tengil yang senang dalam keramaian namun merasa sepi diam – diam.

Di tengah para lelaki serius dengan aura tampan dan dingin itu, Rendy adalah sosok rata – rata bersama Hoshi dan Kalla yang sering jadi peramai suasana. Dia selalu tampil biasa saja, bukan sosok yang sulit didekati. Dia sering dianggap charming, karena senantiasa membawa vibes riang di sekitarnya.

Dia bukan tokoh utama wattpad yang bertipe dingin tapi perhatian apalagi tsundere.

Dia tipe kalau suka seseorang yaaa blak – blakan bilang gak banyak mikir. Ngegas kalau suka, dan gak sabaran.

Kali ini juga demikian.

Di bertigabelas ini, dia dari awal udah naksir Dania. Mereka sebenarnya gak ada moment khusus yang uwu. Tapi keseharian Rendy yang sering bersama Dania, dan sosok gadis itu yang akrab dengan siapapun, bahkan dengan dirinya dan Hoshi yang sering dikesampingkan sebagai dua orang atlet poco – poco, membuatnya lambat laun mulai merasa senang lama – lama berada dekat dengan Dania.

Dania anaknya gak neko – neko, dia selalu baik sama siapapun. Gak kekanakan, tapi gak sok dewasa juga. Dia bukan tipe yang suka nasehatin orang, tapi bukan tipe yang apa – apa harus dinasehatin dulu.

Dia bisa melakukan semua tugasnya sendiri tanpa berpangku tangan ke orang lain, bisa diandalkan, tapi tetap gak segan minta bantuan atau nanya kalau memang salah dan gak tahu. Gak kebanyakan gengsi anaknya.

Dania gadis biasa, sama seperti Rendy yang biasa. Tapi hal itu, yang ngebuat Dania terlihat luar biasa. Karena bahkan di titik biasanya Dania, gadis itu terlihat bersinar.

Rendy makin sadar jika dia menaruh hati pada gadis itu, karena mulai merasa sebal jika Dania sudah dekat – dekat dengan lelaki lain, terutama Lino, yang sudah ia tandai sebagai saingan.

Dia pernah dijelasin sama Joy soal lelaki tsundere, dan katanya, perempuan itu lebih banyak suka yang tsundere dibanding yang pecicilan dan blak blakan kaya dia. Itu ngebuat Rendy pernah nyoba jadi tsundere, tapi gak berhasil.

Dia gak tahan ngebiarin gitu aja gadis yang dia suka. Kalo dia bisa berbuat baik dan ramah sama gadis yang dia suka, kenapa harus nahan – nahan diri dan sok sok-an cuek? Pikir Rendy tak paham.

"Udah gue bilang, kalo susah apa – apa tuh panggil gue, bebal banget sih lo," sebal Rendy menghampiri Dania yang tampak kesulitan membawa box berisi entah apa.

"Gue bisa bawa segini doang sih Ren, gampang," ujar Dania.

"Bisa apaan, lo keliatan berat gitu bawanya," bantah Rendy lalu berjalan mendahului Dania.

"Mau dibawa ke mana?"

"Ke belakang aja, itu buat nyalain api, kertas – kertas bekas," jawab Dania.

Rendy dengan cekatan membawa box tersebut ke dekat perapian.

Sampai di belakang, Rendy lanjut membantu Dania memilah kertas lagi, berjaga – jaga ada yang penting terbawa. Telaten memeriksa satu persatu.

"Hoshi ke mana?" tanya Dania.

"Dia ikut sama Dirga meriksa selang, besok kan mulai dinyalain," jawab Rendy. Dania mengangguk mengerti.

"Di Adipati kosong dong gak ada orang?"

Rendy tampak berpikir, "Kecuali lo, anak tim dagang di koperasi semua, Lino ikut tim dagang. Yerin sama Hoshi ngikutin Dirga, Arin ngikutin Joy ke TPA. Rama ngikutin Arin, Kalla ngikutin Joy. Sisa gue di sini gak ngikutin siapa – siapa. Lo mau gue ikutin?"

BERTIGABELAS | 47 Days With Them✔ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang