1 es batu

42.6K 2.7K 229
                                    

Donghyuck merasa ada yang aneh ketika ia baru sampai di tempat kuliahnya. Sesuatu hal yang akan terjadi di belakangnya. Donghyuck berhati-hati dengan langkahnya namun ia sedikit mempercepat juga langkahnya. Memang ada sesuatu yang aneh yang ada dibelakangnya. Saat sampai pada belokan, Donghyuck berbelok dan sosok yang tadi dibelakangnya berlari kecil agar tidak ketinggalan dengan targetnya.

"DORRR!"

Seseorang yang dibelakangnya itu kaget setengah mati. Donghyuck tertawa sampai mampus.

"Makanya jangan dibelakang gue. Panggil kek. Kan gue punya nama."

"Iya langkah kaki lo gede. Sementara langkah kaki gue kecil. Kalau lo udah tau gue yang ada dibelakang lo, gak usah bikin gue kaget!"

"Haha aigoo mian Renjun-ssi~"

Ternyata itu temannya yang bernama Renjun. Dia sering kali memarahi Donghyuck yang selalu terus-terusan menjahilinya. Kata Donghyuck, senang sekali bisa membuat temannya ini kaget. Mukanya jelek bikin hiburan tersendiri buat Donghyuck.

Donghyuck merangkul temannya itu agar Renjun bisa merendam emosinya yang sudah memuncak.

"Udah gak usah manyun lagi, nanti dicium sama gue loh. Nagih entar."

"Najis lo!"



🧊🧊🧊



Donghyuck adalah seorang mahasiswa desain komunikasi visual yang serius di peminatan desain grafis. Dia sudah cinta mati sama desain grafis dan gak ngelirik peminatan lain seperti advertising atau multimedia. Menurutnya, itu akan lebih ribet kerjanya. Mengharuskan kerja dilapangan. Kan kalau desain grafis bisa leha-leha langsung mendapat klien, kerja ditempat duduk, revisian menunggu lewat online juga bisa nego. Lebih praktis pikirnya.

Tapi emang ribetnya ini harus buat alternatif banyak dan revisiannya yang eghh bikin Donghyuck pura-pura mati ajalah. Udah kayak tukang. Kuliah kan buat jadi profesional yak, bukan jadi tukang.

Tapi apa daya? Donghyuck hanya seorang mahasiswa. Udah ngebatin aja deh. Daripada nangkring lama di universitas. Mending keluar kampus, terus cari uang yang banyak.

"Donghyuckie~"

Ah tidak! Perasaan Donghyuck sudah mulai tidak enak. Donghyuck membalikkan tubuhnya. Yang ia dapati adalah dosen pembimbing kesayangannya. Doyoung. Memang Donghyuck ini sudah menjadi mahasiswa kesayangan Pak Doyoung dari semester satu. Sampai mendekati semester akhir, Donghyuck dijadikan budak desain oleh Pak Doyoung.

"Jadi gimana tugas akhirnya? Sudah mendapat topik belum?" tanya Pak Doyoung pada Donghyuck.

"Belum pak. Masih nyari nih yang sesuai sama passion saya. Biar enak gitu ngerjain tugas akhirnya."

"Mau turuti kemauan saya kan?"

Donghyuck ngebatin. Ini kan tugas akhir Donghyuck. Bukan tugas budak.

Donghyuck tersenyum, "Bikin UI Desain?"

"Betul~ Biar asik gitu tugas akhirnya, gak flat. Liat tuh si Jaemin. Dia mau buat UI Desain juga. Kita juga gak boleh kalah."

Jaemin itu bisa dibilang saingan Donghyuck. Punya skill yang hampir sama dan selalu dapat nilai A setiap mata kuliah yang berhubungan dengan desain. Pokoknya semua dosen itu suka bangga-banggain Jaemin dan Donghyuck. Terus suka banding-bandingin. Terus suka berebut mereka berdua ditarik projekan dosen sampai bantuin tesis dosen. Donghyuck jadi nyesel bisa ngegambar.

"Bilang aja mau saingan sama Pak Taeyong kan, pak?" kata Donghyuck asal.

Donghyuck sudah tau kelemahan bapak dosen kesayangannya ini. Pak Taeyong dan Pak Doyoung itu berteman sejak kuliah. Selalu saingan. Hampir sama kayak posisi Donghyuck dan Jaemin sekarang. Cuma Pak Doyoung itu emang gak mau kalah dari Pak Taeyong. Sementara Pak Taeyong sudah megang Jaemin sebagai ultimate.

Ice Cube🧊 • nohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang