Beruang is calling.....
"Jeno-ssi. Bisa datang ke markas? Donghyuck merengek minta dijemput olehmu. Dia sudah mabuk."
Kakinya membawa tubuhnya ke markas dkv saat mendapatkan telpon dari salah satu teman Donghyuck menggunakan nomer ponselnya. Sepertinya, mereka baru menyelesaikan acara perpisahan dengan seniornya yang lebih dulu akan di wisuda.
Saat dia datang, suasana didalam markas memang sudah berantakan. Banyak yang sudah terkapar dimana-mana tak sadarkan diri. Begitu juga Donghyuck yang Jeno lihat dari kejauhan. Bahkan sangat mengerikan. Jeno bahkan tak ada clue sama sekali Donghyuck sudah menghabiskan berapa botol sampai-sampai dia bisa pingsan seperti itu. Jeno hanya bisa mengelus dada.
"O?! JENO-YAAA!!!!" itu Donghyuck yang mencoba untuk sadar dan membuka matanya. Lalu dia merentangkan tangannya keatas dan berteriak sangat senang.
Jeno tersenyum. Dia merasakan dejavu.
.
.
syuunggg flash back~
"HUWAAA!!!"
Siapa yang tidak terbangun ketika kamu mendengar tiba-tiba tangisan histeris seseorang saat malam hari, tanpa sebab? Jeno mengalami itu. Ia terbangun dari tidurnya dan melihat Donghyuck di bawah sedang duduk termenung sambil menangis. Jeno panik.
Jeno turun dari kasur dan melihat wajah Donghyuck yang benar-benar menangis. Bahkan Jeno melihat ke seluruh tubuh Donghyuck apakah ada luka atau semacamnya. Tapi hasilnya nihil. Donghyuck itu tidak kenapa-napa.
"Donghyuck? Bisa dengar gua?! Lo gapapa kan?" ujar Jeno dengan nada sangat khawatir. Donghyuck tetap menangis keras.
Jeno terlampau panik. Ia mengambil ponsel punya Donghyuck agar bisa menghubungi keluarganya karena mungkin Donghyuck ada riwayat sakit.
"JENO!!" teriak Donghyuck tiba-tiba dan langsung memeluk Jeno tanpa aba-aba. Bahkan Donghyuck menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Jeno.
Tapi..
Sampai sini, Jeno belum sadar. Bahwa Donghyuck menangis itu karena efek mabuk. Ini yang dimaksudkan Renjun.
"AKK!!—BANGSAT!!" tak sadar, Jeno melempar umpatan pada pria yang baru ia kenal dua hari yang lalu. Yang benar saja? Dia bahkan mengigit leher Jeno. Sampai meninggalkan bekas. Jeno mendorong keras tubuh Donghyuck sampai ia terkapar lemas di lantai.
Jeno sangat kesal dan menyesal karena dengan gampangnya ia menginap di kamar orang asing. Jeno berdiri. Ia memilih untuk bergegas pulang dan pergi dari meninggalkan kamar Donghyuck.
Tapi dengan cepat, Donghyuck juga berdiri dan mendorong badan Jeno tepat jatuh diatas kasur berukuran single milik Donghyuck. Jeno harus menahan tubuh Donghyuck yang jatuh bersamanya karena dia hilang keseimbangan. Agar Jeno dan Donghyuck tidak kesakitan juga saat jatuh bersama.
Donghyuck berada diatas dada Jeno sekarang. Ia mendongakkan kepalanya dan melihat dagu seseorang. Penglihatannya kabur.
"O? Halo? Ahjussi siapa? Ini dimana?" Donghyuck memang sudah terlalu mabuk. Dia lupa kalau itu Jeno.
Donghyuck agak bergerak keatas untuk menyamakan pandangannya pada muka Jeno. Saat penglihatannya sudah agak begitu jelas, ia mencoba untuk mendekat pada wajah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cube🧊 • nohyuck
FanfictionCerita klasik anak kuliahan dari anak desain komunikasi visual dan anak teknik informatika. boysxboys baku • non-baku mature! halu~ happy reading🙂 [Spin-Off 1: blotto • jaedo (done)] [Spin-Off 2: buah persik • jaemren (on-going)]