6 es batu

13.2K 1.8K 26
                                    

Donghyuck dan Jeno sedang berada di sebuah cafe, lebih tepatnya sedang ada di private room. Doyoung yang memesan tempat karena hari ini adalah asistensi tugas akhir Donghyuck dan juga Jeno, Jaehyun juga akan berada disana.

Mereka datang lebih dulu karena beberapa hari kemaren, terhalang oleh kendala diluar kendali mereka berdua. Tapi berkat Jeno yang membetulkan tugas akhir Donghyuck—begadang sambil menjaga Jeno, akhirnya mendapat winwin solution dari beberapa opsi yang Donghyuck pilih. Sekarang hanya berdiskusi singkat saja, biar gak ngaco ketika berhadapan dosen masing-masing keduanya.

"Masih sakit, No?" tanya Donghyuck yang salah fokus sama luka Jeno yang lumayan sudah baikan di wajahnya.

Jeno melihat Donghyuck berbicara, lalu mengangguk tanda bahwa ia baik-baik saja.

Donghyuck mengangguk dan melihat kertas-kertasnya, "Lo setuju sama opsi yang gue buat?"

Jeno mengangguk lagi.

"Udah mikirin kan desain UX-nya mau gimana? Gak usah susah-susah. Doyoung ribet orangnya." kata Donghyuck seru.

Jeno hanya mengangguk, tanda ia mengerti.

"Siapa tadi yang dibilang ribet?" ucap seseorang yang sudah berada di belakang Donghyuck.

Sontak membuat Donghyuck terkejut karena ia sama sekali tidak mendengar orang yang masuk. Apalagi merasakan aura orang yang ada di belakangnya. Padahal indra keenamnya berhasil mengetahui Renjun dibelakang. Kenapa tidak berlaku dengan dosen kesayangannya ini?

"Kaget, Dong—eh calon kakak ipar. Duduk, duduk." kata Donghyuck langsung mengalihkan pandangannya ke Jaehyun yang ada di belakang Doyoung. Membuat Doyoung refleks menggetok kepala yang berstatus mahasiswa kesayangannya itu. Beraninya cuma diluar kampus. Di kampus malah jaga image jadi mahasiswa baik. Ya begitulah Donghyuck.

Doyoung dan Jaehyun duduk berhadapan mengikuti Donghyuck yang Jeno juga duduk berhadapan.

"Jeno, gak usah sungkan sama saya ya. Jangan heran juga kalau Donghyuck kelakuannya kayak gitu. Dia bukan sekedar anak bimbingan saya. Tapi dia adik saya." ujar Doyoung pada Jeno karena ia melihat Jeno sedari tadi membeku.

"Namanya Dongyoung kalau lo mau tau." kata Donghyuck refleks, membuat Doyoung ingin mencabik adiknya sekarang. Eh tapi ada calon suami disini. Jadi harus jaga image.

Donghyuck juga melihat Jaehyun yang diam-diam tertawa melihat interaksi adik-kakak yang menurutnya lucu.

"Aku boleh manggil Jaehyun Hyung, kan? Hyung juga gak usah sungkan minta saya cakar Dongyoung sekarang, karena saya harus ada alesan buat nyakar dia." jelas Donghyuck pada Jaehyun yang sontak membuat Dongyoung mengacak rambut adiknya itu. Mau berperan sebagai dosen-mahasiswa atau kakak-adik itu sama saja saling musuhannya. Cuma yaa kalau kakak-adik, lebih eksplisit aja.




.




.





flash-back>



Setelah pertemuan mereka bersama Jaehyun dan Jeno di kantin teknik. Doyoung menarik Donghyuck untuk ke cafe bentar karena mereka ingin membicarakan sesuatu.

"Gimana menurut lo?" kata Doyoung membuka topik.

"Gimana apa? Maksudnya?"

Doyoung seakan ragu mengatakan, "Jaehyun.."

"Emm.. Cakep."

Doyoung mendengus sebal, bukan itu maksudnya. "Lo nyimak kan kalau Jaehyun bilang hubungan dia sama gue?" kata Doyoung dengan nyolot.

Ice Cube🧊 • nohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang