24 es batu

11.7K 1.3K 266
                                    

siapin obat sakit kepala

berterimakasihlah pada orang yang komen, katanya 2000 words berasa pendek. jadi aku tambahin seribu. biar makin pening. he:)

selamat berpening-pening ria!!





















Matahari pagi sudah menampakkan dirinya sedari tadi. Tapi memang kamar Donghyuck saja yang tidak ada jendela. Mereka berdua jadi bangun siang karena tidak ada cahaya masuk dan sengaja tidak memasang alarm hp.

Akhir-akhir ini memang tugas akhir merekalah yang membuat mereka agak menjauh dengan kesibukkan masing-masing. Sudah berada di babak final yang mengharuskan keduanya benar-benar fokus. Seperti, saat Jeno sibuk, Donghyuck malah tidur. Saat Donghyuck sibuk, Jeno tidak bisa menganggu.

Dari kejadian Jeno semalam, mereka manfaatkan bisa lanjut untuk tidur bersama. Benar-benar ingin menikmati momen ini hanya berdua. Betah banget benar-benar tidak mau lepas.

Sebenarnya Donghyuck memang sudah sadar, tapi ia malas bangun. Dia malah mengeratkan pelukannya agar Jeno makin masuk pada badan Donghyuck. Jeno enak banget buat dipeluk. Makanya Donghyuck betah.

Sampai pada akhirnya, momen mereka hancur dengan teriakan satu orang.

"HYUCK! BANGUN!! SIAP-SIAP!!!"

Renjun......

Donghyuck ingin ngumpat tapi tidak baik kalau dikeluarkan depan pacar. Kata ajaib yang sering di katakan pada hatinya, 'ayo bisa yok, jaga image sebentar. pacar kamu itu cakep. gak boleh ngumpat, gak boleh ngumpat.' dia sangat rutin berdoa seperti itu.

Jeno mulai menggeliat tanda dia mau bangun. Dia mengangkat kepalanya lalu melihat Donghyuck yang sedang pura-pura terbangun. Biar dikata ada momen bangun samaan gitu ceritanya.

"Pagi Hyuck." kata Jeno masih setengah mengantuk.

Demi Tuhan! Donghyuck sangat betah kalau tiap pagi harus bertemu dengan situasi seperti ini. Sangat gemas.

"Pagi.. Enak tidurnya?"

Jeno membalas mengangguk lucu dengan mata belum siap terbuka. Masih enggan bangun. Matilah Donghyuck.

"Tadi yang teriak diluar itu Renjun?"

Donghyuck mengangguk sambil mengusap surai Jeno. "Kebangun ya?"

Jeno mengangguk lucu lagi sambil memajukan bibir bawahnya. Semua tau, kalau Jeno sedang kesal. Renjun memang gak baca situasi sih.

Jeno memilih bangun dari kasur dan duduk dipinggir kasur Donghyuck, sambil menatap pacarnya sampai jelas terlihat. Yang kata orang-orang, kalau melihat pacar bangun tidur itu adalah hal yang membahagiakan. Termasuk Jeno. Paginya begitu bahagia.

"Yauda aku mandi duluan. Kamu juga siap-siap. Bawa laptop, revisian, wacom, harddisk, mouse, alas mouse—"

"Jeno..."

Jeno tersenyum dan mulai mengacak-ngacak rambut yang masih betah nempel di kasur, "Kamu selalu aja ada yang kelupaan pas kita udah jalan jauh. Makanya aku ingetin. Siapin aja dulu, nanti aku cek ulang yang kamu bawa."

Donghyuck mengangkat dua jari telunjuk dan tengah, ia taruh samping dahinya sambil beri tatapan jahil, "Aku mengerti!!" serunya.

Jeno rasanya enggan untuk ke kamar mandi. Kenapa jarak kamar mandi sangat jauh dari kamar Donghyuck? Baru juga keluar kamar, pasti Jeno sudah kangen.



🧊🧊🧊



Donghyuck tidak mau berbohong kalau dia sedang takjub dengan seorang Renjun. Temannya yang ia anggap baik, imut tapi kadang rese ketika berbicara. Ternyata anak orang kaya? Iya Donghyuck tau kalau Renjun itu keturunan Cina. Tapi gak tau kalau orang tua temannya itu termasuk orang berpengaruh di Cina.

Ice Cube🧊 • nohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang