Donghyuck melamun..
Melamun hal laknat yang pertama kali ia lakukan selama hidupnya. Maksud pertama kali, bahwa ia harus melepas kenikmatannya dengan seseorang yang ia kenal. Bahkan ia tidak mengira akan memikirkan Jeno di otak mesumnya. Dia masih tidak percaya sampai sekarang.
"Jeno kemana, Hyuck? Gak minta buat kerjain TA bareng disini?" tanya Renjun tiba-tiba.
Donghyuck memang bersama Renjun dan Jaemin tentunya. Mereka sedang mengerjakan TA bersama di student corner. Mengingat bahwa dua hari lagi akan ada preview dengan pembimbing, jadi mereka berkumpul sambil sharing referensi buku. Perlu dimaklumi kalau mereka juga mahasiswa disini. Mereka sedang bertahan hidup.
Donghyuck melihat kearah Renjun dengan tatapan kosong. Kemudian menggeleng, menandakan dia tidak tahu. Donghyuck sedikit mengacuhkan Renjun dan kembali ke aktivitasnya. Dengan lagak malas, Donghyuck mengambil buku yang ada didekatnya dan membacanya dengan malas juga.
Renjun melihat Jaemin yang sedang asik menjelajahi Pinterest. Renjun melepas headset yang dikenakan oleh Jaemin dan sontak Jaemin kaget melihat tingkah Renjun seperti itu. Itu benar-benar bikin kaget dan hampir saja Jaemin mengumpat.
"(Tanyakan Donghyuck kenapa dia diam)" kata Renjun tidak mengeluarkan nada saat berbicara. Ia tidak ingin suaranya terdengar Donghyuck kalau dia sedang membicarakannya.
Jaemin mengedikkan bahunya, "(Iya mungkin dia kebelet ee)" kata Jaemin bercanda dan sebenarnya ia benar-benar tak peduli masalah hidup Donghyuck. Kenapa Jaemin harus terlibat?
Renjun memutarkan bola matanya sebal pada Jaemin, "(Kau temannya! Peduli dikit!)" kata Renjun sambil memukul pelan dan sudah mengubah ekspresinya sedang marah.
Jaemin dengan terpaksa harus mengikuti kemauan Renjun untuk bersikap peduli dengan orang menyebalkan yang ada didepannya. Lagian kenapa sih dia punya masalah? Dan kenapa juga Renjun harus repot?
"Lo kenapa? Abis putus sama Jeno?"
Sontak membuat Renjun langsung memukul keras pada Jaemin. Benar-benar pukulan keras. Membuat Jaemin kesakitan karena Renjun yang tiba-tiba memukulnya tanpa aba-aba. Bahkan Jaemin tidak ada persiapan untuk menghindar.
Donghyuck melihat kearah dua temannya yang ada didepannya itu. Membuat Renjun dan Jaemin menghentikan aktivitasnya untuk menunggu jawaban dari Donghyuck.
"Eum—HAAARGHH~" Donghyuck menghela nafas dengan sangat keras dan sangat berat. Berarti sudah terlihat jelas bahwa masalahnya memang seberat itu.
Renjun dan Jaemin bertatapan. Apakah mereka memikirkan hal yang sama? Jeno dan Donghyuck? Mereka—
"O?! Jeno-ya!" panggil Jaemin saat Jeno baru masuk ke student corner. Saat bertatapan dengan Renjun, gak sengaja mata Jaemin menemukan Jeno masuk bersama teman-temannya.
Jeno melihat Jaemin yang memanggilnya dan melihat juga ada Renjun Donghyuck yang sedang melihatnya balik. Tanpa babibu, Jeno langsung ke meja yang diduduki oleh mereka bertiga dan diikuti oleh teman-temannya juga.
Badan Donghyuck seketika panas saat Jeno sudah berjalan kearah mejanya. Gugup? Pasti. Karena sampai sekarang, ia belum stabil dengan hati dan pikirannya. Masih belibet.
Tanpa sadar, Jeno sudah duduk disebelah Donghyuck dan diikuti juga dengan teman-temannya. Memang meja di student corner ini panjang, sehingga enak untuk meja berdiskusi dengan kelompok besar.
"Masih sakit perut?" kalimat pertama dari Jeno saat bertemu Donghyuck setelah dia menyuruh Jeno untuk pergi melalui chat. Jeno hanya mengira bahwa Donghyuck sakit perut, dan membutuhkan waktunya. Mungkin ia malu diketahui oleh Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cube🧊 • nohyuck
FanfictionCerita klasik anak kuliahan dari anak desain komunikasi visual dan anak teknik informatika. boysxboys baku • non-baku mature! halu~ happy reading🙂 [Spin-Off 1: blotto • jaedo (done)] [Spin-Off 2: buah persik • jaemren (on-going)]