TING!
TING!!
TING!!!!
"Ah apaan sih?!"
Donghyuck yang dibangunkan oleh notif aplikasi chat yang sudah banyak sekali nangkir daritadi pagi. Ini weekend, tidak bisakah Donghyuck menikmati tidurnya sampai siang?
Lalu Donghyuck membuka satu-satu chat yang memburunya sejak tadi.
Ada satu notif paling atas yang membuat Donghyuck penasaran. Dari nomer yang ia tidak kenal. Pesannya juga lumayan banyak. Donghyuck langsung membuka isi pesan tersebut.
✉️ +821600000423
Gue udah di perpus
Dimana? Lo udah telat
Lo langsung ke meja aja deket jendela
Gue mau nyari buku
Belum dateng juga? Mati lo?
10 menit belum dateng. Gue tinggal'Mampus!!!'
Tanpa basa-basi, Donghyuck langsung bersiap-siap. Waktunya hanya 5 menit karena sudah dikurangi dengan membuka pesan dan membacanya. Tanpa mandi dan mengandalkan parfum. Ia langsung pergi sambil membawa tas entah apa isinya. Yang penting ia tidak boleh telat.
🧊🧊🧊
Donghyuck mencari orang tersebut yang terletak dekat jendela perpus. Ia mencari ke segala arah tetapi orang tersebut tidak ada.
Donghyuck mencoba mendekati meja-meja yang berada di dekat jendela. Siapa tau barang-barang dia masih ada.
"Ngapain lo?"
Orang yang dibelakang Donghyuck mengagetkannya. Sontak membuat Donghyuck berbalik dan melihat orang tersebut. Jarak antara mereka sangat dekat dan Donghyuck bisa melihat lebih jelas manik wajah seseorang tersebut. Sangat mulus mukanya, bahkan pori-pori sepertinya malu untuk berada di wajah tersebut. Donghyuck langsung menggelengkan kepala untuk melayangkan pemikirannya itu.
"Maaf gue telat. Gue abis begadang ngerjain projek bareng temen gue. Baru tidur subuh." ungkap Donghyuck yang menurutnya sudah jelas menjelaskan keadaan dia saat ini.
Ia bahkan tidak peduli dengan apa yang dikatakan Donghyuck tadi dan sibuk membereskan buku-buku yang berantakan di meja tersebut. Lihat sudah berapa buku yang ia dapat karena harus menunggu Donghyuck yang sangat lama.
Orang tersebut berjalan pergi tanpa melihat Donghyuck sama sekali. Donghyuck merutuki dirinya karena sudah meninggalkan kesan buruk pada pertemuan keduanya dengan orang ini. Lantas Donghyuck mengekori orang tersebut menuju reseptionist. Ia hendak meminjam semua buku tersebut.
"Maaf. Sudah limit, Jeno-ssi. Mau buku apa yang ditinggal?"
Orang yang banyak diam itu adalah Jeno. Iya, mereka berjanji untuk bertukar ide untuk masing-masing tugas akhir mereka. Jeno bilang pada Donghyuck, kalau ia bisa pagi. Tapi dasarnya Donghyuck yang langsung mengiyakan kalau mereka akan bertemu pagi hari.
"Biar pake ktm gue aja. Nih mba, jadinya saya yang minjam." kata Donghyuck mengajukan diri.
Jeno sama sekali tidak menjawab bahkan tidak melihat Donghyuck yang sudah disebelahnya. Jeno melangkah pergi meninggalkan Donghyuck. Sementara Donghyuck, dengan buru-buru mengikuti langkah kaki Jeno yang sudah jauh meninggalkannya.
.
.
Donghyuck kini berada di belakang Jeno. Sama sekali tidak tau harus ngomong seperti apa. Salahkan Jaemin dan Sanha—teman satu projek juga dengan Donghyuck dan Jaemin, yang mengajak Donghyuck mengerjakan projek dan mengobrol hingga subuh. Memang sudah hatam sih kalau anak desain baru tidur subuh. Donghyuck sendiri jadi lupa dengan janji ketemu Jeno pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cube🧊 • nohyuck
FanfictionCerita klasik anak kuliahan dari anak desain komunikasi visual dan anak teknik informatika. boysxboys baku • non-baku mature! halu~ happy reading🙂 [Spin-Off 1: blotto • jaedo (done)] [Spin-Off 2: buah persik • jaemren (on-going)]