"shhhhhh"
"mphhhh"
"Bentar~ Ini aku udah pelan."
"Sakit...."
"Gak usah ngerengek. Baru segini aja malah manja. Diem makanya. Jangan banyak gerak."
"AKK!! HYUCK SAKITTT!!!"
"IYA TAHAN DULU BENTAR!! INI NANTI SALEPNYA KEMANA-MANA!!!"
Melanjutkan masa pemulihan Jeno, benar-benar pemulihan untuk Jeno yang sebenarnya. Donghyuck memberikan salep lagi pada bibir Jeno agar lukanya bisa membaik secepatnya. Cuma ini yang bisa ia lakukan pada Jeno.
Daritadi memang Jeno tidak bisa diam, jadinya Donghyuck mengomel karena Jeno terus bergerak. Kenapa Jeno tidak bisa diam? Jarak wajahnya dan wajah Donghyuck itu sangat dekat! Apalagi setiap kali Donghyuck meniup luka di bibirnya agar cepat kering itu membuat... Erghh Jeno bisa gila sekarang juga.
"Udah. Jangan ngobrol dulu. Nanti salepnya kena bibir atas." ujarnya sambil menutup kembali salepnya. Lalu tangannya meraih tengkuk Jeno dan mengarahkan Jeno agar bisa tidur di pahanya.
Kemudian tangan Donghyuck sudah berada di pipinya Jeno. Donghyuck sedang bersikap lembut sekarang. Dia malah membentak Jeno padahal dia benar-benar sedang kesakitan. Donghyuck ini memang tidak ahli untuk mengendalikan emosinya sebentar. Donghyuck agak merasa bersalah.
"No, aku mau nanya." Donghyuck menggunakan nada serius sekarang. Sambil melihat manik mata Jeno. Dia sedang mengumpulkan keberaniannya.
Jeno melihat Donghyuck, menanti apa yang akan dikatakan Donghyuck selanjutnya. Dia sudah antusias.
"Aku mau nanya soal itu... Mmm..."
Jeno tetap menanti.
"Itu, No.. Eung~ Gimana ya ngomongnya?"
Jeno geram. "Nanya apa?" Jadinya Jeno mengeluarkan suara.
"Ih jangan ngomong dulu. Belum terlalu kering ini." kata Donghyuck jadi fokus lagi pada bibir Jeno. Jari manisnya mulai menepuk-nepuk lembut agar salepnya bisa kembali merata.
Ini yang Jeno suka dari Donghyuck. Donghyuck itu lembut. Semua perlakuan Donghyuck itu sangat lembut. Semua yang dikatakan oleh Donghyuck bahkan terdengar lembut walaupun agak menyebalkan. Donghyuck itu spesial. Tidak ada yang seperti Donghyuck diluaran sana.
Jeno menyamankan kepalanya, semakin memperdalam posisi tidurnya pada perantara perut dan paha Donghyuck. Jeno tidak mengerti bahwa ini sangat nyaman untuknya.
Donghyuck kembali fokus lagi pada pembicaraannya, "Pernah berpikir bahwa kita berdua... Me—melakukan itu—hal—jauh—" Donghyuck malah terbata-bata dan terus memutar-mutar bola matanya ke segala arah. Dia tak tahu harus ngomong gimana pada Jeno. Sudah terlalu gugup.
Jeno melihat Donghyuck dari posisi bawah, "Hyuck, aku gak ngerti."
"Hubungan sex.." Donghyuck langsung menutup mata dan mulutnya.
Bukan malu. Hanya saja, dia takut orang yang bersamanya ini malah tersinggung. Ah entahlah. Semenjak mengobrol dengan Yangyang. Pikiran Donghyuck itu menjadi ngacak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cube🧊 • nohyuck
FanfictionCerita klasik anak kuliahan dari anak desain komunikasi visual dan anak teknik informatika. boysxboys baku • non-baku mature! halu~ happy reading🙂 [Spin-Off 1: blotto • jaedo (done)] [Spin-Off 2: buah persik • jaemren (on-going)]