dalam rangka aku udah bebas menjadi tukang desain alias resign kerja. jadi hari ini, aku mau DOUBLE UP!! WOH!! AKU SENANG💃💃💃
hey! tapi ini cerita aku warning ya!🔞
awalnya aku ragu bakal up ini apa engga. dulu gak akan kebayang sama sekali bikin cerita mature:( eh jadi ngelantur udah sampe ke chapter 9 ini. haha ampun🙏🏼
semuanya aku mohon, tolong bijak dalam membaca ya. aku tau kalian disini juga masih pada kicil. dan pemikiran kalian tidak sepolos itu😏 cuma ya yang lebih tua kan hanya mengingatkan saja~
tapi kalau bisa skip aja. biar aku aja yang dosa, jangan kalian. eh muna
udah ah bacotnya. happy reading ol!!💗💗💗
🧊🧊🧊
Jeno menuruti apa yang diperintah oleh Donghyuck. Bahkan, Jeno sudah berada di kamar Donghyuck sekarang. Kamarnya makin berantakan banyak buku dan kertas dimana-mana, karena mereka memang sedang membuat BAB I.
"Jangan ditutup ya. Belum gue tandain itu. Geserin aja atau tumpukin aja." seru Donghyuck memberi peringatan pada Jeno agar tak menutup buku referensi untuk tugas akhirnya itu.
Jeno mengangguk dan ikut merapikan tempat agar ia bisa duduk. Jeno menaruh tasnya dan membuka tas tersebut. Ada kotak kue yang ia masukan paksa dalam tasnya. Ada sedikit krim jatoh ke dalam tasnya, dan segera ia bersihkan.
Donghyuck yang melihat tingkah Jeno seperti anak kecil itu tak sadar mengembangkan senyumnya di wajah. Walaupun Jeno terlihat dingin, tapi saat melihat orang yang biasa ia lihat dingin menjadi orang yang polos, membuat Donghyuck merasa iba.
"'Hyuck~ boleh minta tisu gak?' oh boleh boleh No gak usah sungkan~" kata Donghyuck menghampiri Jeno yang masih asik membersihkan tasnya dengan tangan kosong. Intonasinya itu sedang mengejek Jeno sekarang. Karena gemas Jeno terlalu banyak diam.
Jeno langsung mengambil tisu yang diberikan Donghyuck tanpa merespon Donghyuck sedang bercanda. Iya jadinya Donghyuck kesal. Ini Jeno dalam rangka apa bisa mendiamkan Donghyuck berhari-hari? Bahkan sekarang yang udah didekatnya pun tidak membuka mulutnya untuk berbicara.
Donghyuck ikut duduk di depan Jeno. Ia tertarik dengan kue yang dibawa Jeno. Keliatan sangat enak. Tanpa permisi, Donghyuck mencolek sedikit krim kue yang agak berantakan itu.
"Dari siapa ini, No?" tanya Donghyuck sambil fokus mencolek kue punya Jeno.
Jeno menoleh ke sumber suara yang dia juga punya kesibukan sendiri, mencolek krim pinggiran kue. Tingkahnya sangat lucu.
"Temen." jawab singkat Jeno dan kembali membereskan sisa krim yang masih menempel di dalam tas Jeno.
"Temen apa temen?" tanya lagi Donghyuck dengan nada sedikit menggoda.
"Gak deket." jawab lagi Jeno dengan singkat. Donghyuck agak sebal kalau Jeno merespon seperti ini. Tapi gak apa-apa deh. Masih mending, daripada seharian di diemin.
"Kalau gak deket, kenapa diambil? Pasti ini dari cewe yang suka sama lo ya?"
Jeno berpikir sejenak. Dan menatap Donghyuck yang sudah menunggu jawabannya. "Mungkin."
"Emm iya deh yang ganteng." sarkas Donghyuck sambil berdiri membawa kue ke dapur kecilnya untuk menaruh kue tersebut ke piring.
Jujur rasanya Donghyuck ingin menghabiskan kue ini karena sangat enak. Beruntunglah kamu Jeno karena banyak yang menyukaimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cube🧊 • nohyuck
FanfictionCerita klasik anak kuliahan dari anak desain komunikasi visual dan anak teknik informatika. boysxboys baku • non-baku mature! halu~ happy reading🙂 [Spin-Off 1: blotto • jaedo (done)] [Spin-Off 2: buah persik • jaemren (on-going)]