5 es batu

13.3K 1.8K 202
                                    

Pikiran Donghyuck sudah kemana-mana sekarang. Masih memikirkan semua yang kelakuan yang dilakukan Jeno padanya. Jujur itu sangat mengganggu sekali. Donghyuck akui bahwa Jeno itu orang yang sangat misterius. Semua kejadian, ia simpan sendiri dan tidak memberi tahunya sedikit pun.

Untuk apa Jeno menyimpan itu semua? Jeno itu hanya kenalan dia yang dikenalkan oleh dosennya untuk membantu tugas akhirnya. Bukan lebih dari itu. Tanpa sadar Donghyuck mengacak rambutnya frustasi karena tidak mempunyai clue sama sekali.

"Kenapa, Hyuck?"

Seseorang yang ada di depan Donghyuck melihat semua tingkah Donghyuck yang tidak biasa. Sepanjang hari, dia tidak fokus melakukan apapun. Tatapannya selalu kosong. Bukan seperti Donghyuck yang ia kenal.

Donghyuck melihat orang yang membuyarkan lamunannya itu. Lalu ia tersenyum, "Engga kenapa-napa kok. Cuma pusing sama tugas akhir, Joy."

Perempuan yang bernama Joy itu langsung mengangguk mengerti. Sangat paham bahwa saat memgerjakan tugas akhir, membutuhkan waktu ekstra mau fisik dan batin. Apalagi saat mencari topik seperti ini.

Joy menghampiri Donghyuck dan memberikan pelukan untuk menenangkannya. Donghyuck membalas pelukannya itu. Joy, senior Hyuck dan bisa dibilang gebetan Hyuck sekarang, sedikit mengerti dengan kondisinya sekarang. Memang pelukan dari seseorang itu adalah penyembuhan terbaik.

"Eumm.. Jenooo~"

Sontak Donghyuck melepas pelukan dari Joy. Potongan puzzle clue kejadian semalam bersama Jeno tiba-tiba muncul dalam otaknya. Ia beneran kaget melihat wajahnya sekilas dan juga ucapannya yang memanggil Jeno dengan menggoda.

Donghyuck menggelengkan kepalanya dengan keras. Bukan itu. Bukan seperti itu.

"Hyuck, kamu beneran gak apa-apa? Apa tugas akhir kamu bikin frustasi begini?" tanya Joy sambil memegang pundak Donghyuck dengan lembut. Sesekali ia usap, agar Donghyuck merasa tenang.

"Iya gak apa-apa. Mungkin efek minum kemaren malam masih ada sampai sekarang." jawab Donghyuck sambil melihat Joy.

"Kamu ngabisin vodka berapa sama Jaemin, eum? Abis kita makan, kita ke apotek beli obat pengar. Nanti kamu langsung pulang aja. Aku bisa pulang sendiri kok."

"Gak! Ini udah malem, Joy." ujar Donghyuck agak tegas.

Joy hanya tersenyum melihat tindakan juniornya belum berubah selama 2 tahun kenal. Pertama kali kenal saat Joy berada ditingkat akhir. Joy juga sama seperti Donghyuck sekarang, sangat frustasi menghadapi tugas akhir. Tapi semenjak kehadiran Donghyuck, ia bisa mengatasi semuanya. Selalu ada Donghyuck disampingnya.

Dan sampai sekarang pun, Donghyuck masih begitu. Walaupun Joy sudah kerja, Donghyuck masih menyempatkan waktunya untuk bertemu.

"Yauda kita pulang sekarang ya?"




🧊🧊🧊




Kaki Donghyuck seakan malas untuk berjalan ke kamarnya. Entah hari ini ia tidak ingin tidur di kamarnya sendiri. Mau tidur di tempat Renjun, pasti lagi berduaan sama Jaemin. Donghyuck juga bukan orang jahat yang hobinya ganggu hubungan orang. Sebenarnya juga, ia tidak ingin mendengar omelan Renjun. Bikin sakit kepala.

Matanya menemukan pintu kamarnya dan seseorang yang sedang tertidur di depan pintu kamarnya.

"Jeno?!"

Katakanlah Donghyuck masih belum siap bertemu Jeno karena kejadian di kampus. Donghyuck sangat pusing harus memahami situasi ini. Situasi yang bertubi-tubi datang kepadanya.

Ice Cube🧊 • nohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang