Kosan Donghyuck seakan kepemilikan Jeno sekarang. Setelah berpisah dengan Doyoung dan Jaehyun. Donghyuck berinisiatif memberi kunci ke Jeno karena ia mendadak mendapatkan notif dari seniornya untuk datang ke tempat yang di klaim sebagai markas anak dkv. Katanya, "Gue harus kesana. Nanti senior gue bakal ngejorokin gue kalau gak dateng. Titip kosan ya, No!"
Jeno sih nurut aja.
Sampailah dia di depan kosan Donghyuck. Masuk ke dalam kosan pun, seakan ia yang menyewa. Dia sudah hatam jalan ke kamar Donghyuck.
"Jeno!"
Teriakan Renjun sangat nyaring di lorong kosan. Sebenarnya sebelum menuju kamar Donghyuck, ia akan melewati kamar Renjun terlebih dahulu. Tapi namanya Jeno kan taunya cuma kamar Donghyuck.
Merasa terpanggil, Jeno membalikkan badannya ke sumber suara. Lalu ia melangkah balik kearah kamar Renjun untuk menemuinya.
"Mau ke Donghyuck? Dia lagi ngumpul sama seniornya."
Jeno mengangguk dan menyombongkan kunci kamar Donghyuck pada Renjun. Saat melihat kunci menggantung di tangannya, Renjun terkekeh pelan.
"Tumben banget tuh anak gampang ngasih kunci ke orang." ujar Renjun terheran-heran. "Lo mau makan gak? Gue masih ada dua bungkus utuh nih. Tadinya mau makan sama Jaemin. Cuma karna dipanggil, jadi makanannya belum dimakan. Gak enak kalau dimakan nanti." ajak Renjun sambil mempersilakan Jeno untuk masuk ke kamarnya.
Jeno anaknya gak muna sih kalau ada orang yang mau ngasih makan. Dia nerima aja. Lagian dia juga lapar karena di cafe tadi cuma ngemil-ngemil ganteng doang. Kehabisan tenaga juga karena debat bareng dosennya.
Jeno gak anggap Renjun orang asing, walaupun ketemu cuma sekali saat di bar bareng Donghyuck. Menurutnya, Renjun termasuk orang yang ramah. Biasanya orang bakal enggan memanggil orang gak sengaja bertemu di suatu tempat. Jeno juga mungkin kalau bertemu Renjun duluan, dia mungkin hanya senyum lalu pergi.
Renjun menuntun Jeno untuk duduk di meja makan. Renjun juga mempersiapkan bungkus makanan untuk Jeno. Memberi tamu minum. Lalu duduk di depan tamu. Tak lupa memberi tanda ke Jeno untuk mempersilakan untuk makan makanannya.
"Luka udah mendingan, No?" tanya Renjun menanya kabar luka Jeno.
Jeno mengangguk kecil, "Udah mendingan."
"Lo diapain aja sama Yuta?" tanya Renjun penasaran. Tetapi melihat raut muka Jeno yang bingung kenapa Renjun tau, dia langsung ngasih alesan. "Gue tau dari Hyuck. Dia panik pas lo luka. Gue cuma bisa bantu minjemin obat merah."
Iya Renjun tau darimana lagi kalau Donghyuck yang cerita. Jeno hanya mengangguk. "Dipukul muka sama badan ditendang." kata Jeno datar.
Renjun terbelalak. Ini Jeno kelewat dingin atau gimana ya? Emang gak ada perlawanan dari dia sendiri? "Lo gak ngelawan dia, No?"
Jeno menggeleng, "Gue mau cepet lulus. Jadi ya terima aja."
"Bego.." ucap Renjun pelan. Dia cuma takut Jeno tersinggung. Makanya ucapannya pelan. Renjun melanjutkan lagi, "Di kita sih, kalau ada satu orang yang kena masalah, langsung di obrolin bareng-bareng. Dosen juga kadang ikut ngawasin, jangan sampe rektor kampus tau."
Renjun membulatkan matanya saat mendengar ucapannya, dia mengingat sesuatu. "Apa jangan-jangan Jaemin sama Hyuck lagi ngumpulin masalah itu ya?"
Jeno melihat Renjun untuk menunggu jawaban.
"Masalah Hyuck di lecehin sama Yuta. Semua senior tau dan ngebelain Hyuck. Kemaren Hyuck, Johnny Hyung sama Jungwoo Hyung nemenin dia nemuin Yuta." jelas Renjun pada Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cube🧊 • nohyuck
FanfictionCerita klasik anak kuliahan dari anak desain komunikasi visual dan anak teknik informatika. boysxboys baku • non-baku mature! halu~ happy reading🙂 [Spin-Off 1: blotto • jaedo (done)] [Spin-Off 2: buah persik • jaemren (on-going)]