CHAPTER 38 MATING

518 76 76
                                    


Aku mau bilang sebelumnya kalo mungkin ini gak se hot yang kalian harapkan. Jadi aku minta maaf.
Boleh kasih kritik dan saran,  tapi tolong jangan bandingkan dengan author lain.

Semoga kalian tetep bisa nikmatin cerita ini ya.

Salam hangat dariku.

CHAPTER 38

MATING

.

.

.

Gun merasakan tubuhnya bergejolak luar biasa. Rasanya sangat aneh, tubuhnya panas dan darahnya terasa naik ke ubun-ubun. Begitu sakit merasakan heat di saat-saat dirinya belum di klaim seperti ini. Gun terkadang merasa jijik telah dilahirkan sebagai seorang Omega. Aib bagi Ayahnya dan terdengar memalukan jika dia menyebutkannya sendiri. Ibunya manusia dan kenapa dia harus menjadi Omega?

Semakin bertambahnya usia, kemungkinan heatnya akan terus datang. Dulu dia susah payah meredakan heatnya dan bersembunyi di tempat khusus selama mengalaminya. Ayahnya memberinya Supressan agar baunya tidak mengundang banyak Dominan datang padanya. Saat itu Ayahnya sempat beradu mulut dengan Phi Mark, Mark memang tidak berniat mengklaimnya kala itu tapi bau dari heat Gun sangat membuat birahi Mark naik. Pemuda itu mendatangi kediaman Gamma guna membantu Gun meredakannya, tetapi Paman Perth datang dan membawa pergi Mark. Tidak tahu apa yang dilakukan Beta pada keponakannya, yang jelas sejak saat itu Mark sangat teramat protektif padanya.

"Ibu, panas." Gun merengek, Earth bersamanya di dalam kamar.

"Sakith...." Gun menangis, dia sangat merasa sakit saat ini. Tubuhnya seperti terbakar, rasanya Gun tidak sanggup menahannya.

Bau tubuhnya menyeruak di rumahnya. Mereka berada di kediaman Gamma, di tempat khusus yang di peruntukkan untuk Gun yang sengaja Title buat untuk putranya.

"Tenanglah, berhenti merengek Gun. Kamu harus menahannya." Earth berusaha menguatkan putranya, membuat sang putra tenang.

"Panas dan sakit, Ibu.... Tolong aku." Gun merengek, dia meminta tolong dengan kesakitan yang terasa sangat menyiksa.

"Iya Ibu tahu nak, Ibu mengerti." Earth berkata dengan halus, mengusap-usap wajah putranya dengan lembut. Kepala putranya berada diatas pahanya saat ini, menggeliat karena seluruh tubuhnya yang tidak nyaman.

"Ibu...." Gun merengek, suaranya terdengar pilu.

"Kamu harus berjuang ya Gun, anakku, kamu kuat nak." Earth menyemangatinya. Pria lemah lembut itu terus berusaha membuat anaknya nyaman. Menepuk-nepuk wajah dan mengusap-usap tubuh putranya berharap agar mampu mengurangi rasa tersiksa yang Gun rasakan, tapi sepertinya tidak berpengaruh apa-apa.

Semakin lama tubuh Gun semakin terasa panas. Tubuhnya semakin bergejolak, Ai No ingin sekali mengambil alih tubuh Gun tapi dia tahu ini bukanlah waktu yang tepat. Jika dia muncul sekarang mungkin Gun akan tertidur dan tidak bangun selama beberapa hari. Lebih baik Ai No menunggu sampai Gun merasa baikkan dan pandangannya tidak mengabur.

Cahaya berwarna kucing berpendar dibalik celana panjang yang Gun pakai. Bersinar sangat terang sampai menembus celana hitam yang membalut seluruh bagian kakinya. Bunga Peony di paha Gun terbentuk sempurna sekarang, entah bagaimana tanda yang dulunya selalu menguncup sekarang justru memendar, membentuk bunga yang indah. Earth tidak berani membuka celana putranya, karena dia tahu dia tak punya hak. Hanya mate putranya yang boleh membukanya dan melihatnya.

HIDDEN PIECES  (The Next Story of ALPHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang