CHAPTER 16 SALING MENGGODA

443 65 44
                                    

CHAPTER 16

SALING MENGGODA

.

.

.

Plan duduk di kamarnya seorang diri, melihat bagaimana putranya berlatih didalam pack. Letak kamar Alpha memudahkannya untuk mengamati lantai bawah -halaman pelatihan. Dulu, Plan sangat senang melihat lalu lalang Werewolf dari sini. Kini, dia pun bahagia..... Tapi terasa sangat berbeda.

Euforianya tidak seperti dulu, terasa lebih hampa. Setiap memandang putranya yang kian hari kian bertumbuh, kian hari kian berkembang, membuatnya terasa sesak. Dia seorang manusia dan sudah ditakdirkan memiliki umur paling pendek diantara bangsa lain, mengingat perjanjiannya dulu dengan Dewa, terasa menyesakkan. Jika dipikir-pikir, umurnya sangat pendek, ditambah pengurangan akan negosiasi kehidupan putranya. Rasanya sungguh membuatnya ingin menangis.

"Jadilah kuat untuk melindungi orang-orang yang kau cintai, Nak." Plan bergumam.

Ibu adalah segalanya untukku.

Aku akan melindungi Ibu.

Mark berlatih keras untuk Ibu.

Kata-kata putranya tempo hari selalu terngiang-ngiang di telinganya.

Dia merasa bersalah! Bagaimana bisa sang putra berlatih keras demi dirinya?

Plan sadar sepenuhnya, anaknya meletakkan dirinya di tahta tertinggi dalam hatinya. Sumber atensi sang putra, tentu saja karena dia Ibunya. Seseorang yang menahan segala kesakitan ketika mengandungnya.

Mengambil ponselnya, dia merekam suaranya sendiri. Membaginya dalam beberapa potongan audio. Suara halusnya terdengar sangat merdu. "Mark..... Jadilah putra yang membanggakan untuk Ayahmu, maafkan Ibu tidak bisa memberikanmu saudara. Kau tidak bisa bercerita pada siapapun. Ayahmu sangat sibuk, Ibu sangat tertutup. Apa kau merasa kesulitan menjadi putra kami? Hum?" Hembusan nafasnya tenang, "Melihatmu terus tumbuh kuat, Ibu sangat bangga, Nak. Terimakasih telah berjuang keras untuk menjadi seseorang yang pantas Ayahmu banggakan."

Rekaman terakhir disimpan.

Sudah ratusan rekaman tersimpan dalam ponselnya. Plan memang jarang merekam, dia membaginya dengan mengisi diari-nya (hal ini dia lakukan sejak usia Mark 6 tahun, dua hari setelah negosiasi itu berlangsung). Coretan tangannya memenuhi semua garis dalam buku. Beberapa hanya berisi bait-bait puisi, beberapa curhatan yang panjang dan beberapa hal tentang kehidupan Suami dan Putranya.

Plan tidak tahu jika diambang pintu, seseorang termenung tanpa kata saat telinga tajamnya mendengar suara Plan. Hendak masuk kedalam untuk melihat keadaan istrinya, tapi tidak jadi dan malah menguping. Riak mukanya sangat serius, memikirkan makna dibalik kata-kata yang Istrinya utarakan.

Kenapa harus berkata begitu?

***

Berkumpul di aula pack yang sangat luas, dengan ratusan tamu dari banyak pack. Pack besar, pack kecil, semuanya berkumpul disini. Masing-masing Werewolf memiliki tanda seperti bros khas masing-masing pack. Jika Blue Moon berbentuk bulat dan berwarna biru hitam, Red Moon berbentuk bulat dan berwarna merah hitam. Pack lain ada yang berwarna kuning putih, hitam coklat muda, dan banyak lagi. Selain identitas itu, juga masing-masing Werewolf memiliki aura berbeda dan gerakan khas masing-masing pack, sehingga tidak begitu sulit bagi Werewolf lain untuk saling mengenali.

Ada ratusan makna yang dapat Mark simpulkan dari banyaknya orang yang datang dalam pertemuan ini. Mark sedari tadi diam karena sedang sibuk membaca pikiran semua orang yang datang, kecuali keluarga besar pihak Ayah dan Ibunya, Mark dapat mengetahui pikiran semua orang.

HIDDEN PIECES  (The Next Story of ALPHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang