CHAPTER 41 OPEN HOUSE SWU

429 78 86
                                    


Di like juga,  jangan cuma di baca.
Tinggalkan jejak.

CHAPTER 41

OPEN HOUSE SWU

.

.

.

Masih kurang lima belas menit sampai pertandingan Basket di mulai. Kedua sahabat Gun sudah membawa banyak makanan untuk bekal mereka menonton. Mereka duduk di bangku ke tiga dari depan. Tadinya Third merengek ingin duduk di bangku paling depan, tetapi setelah Gun memohon akhirnya dia harus mengalah. Padahal Third ingin memanggil Mark ketika pertandingan nanti dan membuat semua orang tahu bahwa kekasih Mark sangat cantik. Gun tetap terlihat cantik meski hanya berbalut kaos berwarna kuning cerah yang cukup longgar dengan bawahan celana bahan berwarna hitam.

 Gun tetap terlihat cantik meski hanya berbalut kaos berwarna kuning cerah yang cukup longgar dengan bawahan celana bahan berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka memang berganti pakaian saat berangkat tadi. Third yang menyarankan, katanya agar mereka terlihat modis. Padahal tetap saja mereka terlihat masih sangat muda. Gun sangat cantik dengan style sesederhana ini, Third tidak heran jika Mark tidak dapat berpaling. Mild disini seperti bodyguard karena memiliki badan yang tinggi diantara ketiganya. Dia sejak tadi terus-terusan berdesak-desakan demi membeli apa yang kedua sahabatnya inginkan.

Sabar Mild, sabar.

"Apa lagi yang ingin kalian beli? Mumpung aku masih mau bolak balik nih." Mild memulai terlebih dahulu.

Third hendak bicara tapi Gun mencubit pinggangnya. "Sudah Mild. Ini sudah lebih dari cukup." Ucapnya dengan senyum yang sangat cantik.

"Okke. Makanlah. Jangan sampai kalian berdua lapar saat pertandingan di mulai nanti, bisa-bisa aku di gorok Phi Mark karena membiarkan istrinya kelaparan." Ledek Mild, melirik ke lapangan basket.

"Jika ingin makan ya makan, tidak perlu meledekku. Kalian ini." Gun mencebik.

"Wow, galak sekali." Mild memperlihatkan tampang takut yang dibuat-buat.

Akhirnya pertandingan dimulai, cemilan yang mereka beli sudah hampir habis. Nyaris 60% nya dimakan oleh Third, sementara Gun hanya banyak minum. Dia gugup setengah mati, meski tidak memberitahu Phi Mark jika dia datang, tetap saja dia gugup jika Phi Mark mengomelinya ketika tahu Gun datang tanpa memberitahu pria tampan itu.

"Aku ke toilet dulu." Gun berjalan melewati banyaknya orang seorang diri. Mild menawarkan diri untuk menemani tapi pria cantik itu tidak mau.

"Prisca, si cantik dari fakultas kedokteran naksir berat pada Mark."

"Dia tidak tahu malu sekali. Tidak lihat bagaimana Mark pernah menolak mahasiswi kampus ini? Tatapan mata Mark yang tajam sungguh membuatku takut."

HIDDEN PIECES  (The Next Story of ALPHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang