CHAPTER 2 PERTARUNGAN PERTAMA

766 91 23
                                    

Malam ini tepat bulan Purnama. Mean dan Keluarganya sudah berada di pack sejak dua hari yang lalu, begitu juga dengan keluarga Title.

Bagi Mark dan Gun, bulan Purnama belum terlalu berpengaruh untuk mereka. Usia mereka masih menginjak remaja, mereka hanya akan menjadi Wolf dalam beberapa menit dan kembali menjadi manusia.

Sementara itu Ayah mereka akan mengalami hal yang belum boleh anak mereka ketahui dan mengurung Ibu mereka di kamar masing-masing lalu tidak terdengar apapun di telinga mereka. Kamar para petinggi selalu diselimuti semacam mantra sihir atau apalah itu Mark tak tahu namanya, setajam apapun telinga mereka tetap tidak akan mendengarkan apapun. Menguping di pintu pun percuma, itu memalukan untuk dilakukan. Anggota packnya tidak ada yang mengajarkan untuk berlaku kurang ajar seperti itu, meski di kamar orangtuanya.

Mark selalu menyukai wujud perubahan Gun, serigala berbulu putih lebat dan kaki yang panjang serta bentuk bunga Peony berwarna kuning di kaki depannya berpasangan dengan kaki sebelahnya juga, itu sangat cantik. Gun dalam wujud manusia dan wujud Wolf sama-sama menarik untuknya. Namanya : Ai No.

Serigala Mark berwarna hitam mirip seperti Ayahnya, hanya saja ukurannya lebih kecil. Kedua telinganya berwarna putih, memiliki tinggi yang sama dengan Gun, tapi lebih besar dan akan terus bertambah besar seiring bertambahnya usia wujud manusianya. Serigala Mark memiliki garis memanjang emas di bagian perutnya. Entah didapatkan darimana, sejak pertama kali berubah, garis emas itu sudah ada. Namanya : Kengkla.

Keduanya belum mengalami Rut dan Heat, masih terlalu kecil untuk merasakannya. Meski dalam sekolah di Packnya diajarkan tentang hal itu, semua yang diajarkan masih dalam bentuk pengetahuan saja. Mereka belum mengalaminya.

"Ingin jalan-jalan?" Kengkla bertanya.

"Boleh. Mau kemana?" Ai No menimpalinya dengan menggerakkan kaki depannya, seperti bersiap-siap.

"Lapangan belakang," Kengkla memberi ide, "Bukankah menyenangkan bermain disana?" Kengkla memekik senang karena Ai No meresponnya dengan mengangguk dan berlari duluan.

Tak berapa lama akhirnya mereka sampai disana, lalu wujud mereka berubah menjadi manusia lagi. Sifat Wolf mereka sedikit berbeda dengan wujud manusia mereka. Harap readers perhatikan baik-baik.

"Ha ha ha ha. . . ." Mereka tertawa bersama setelah terdiam beberapa saat.

"Kengkla selalu malu bertemu Ai No, aku tidak mengerti kenapa dia seperti itu!" Mark mengatakannya terus terang.

"Tidak seperti Phi Mark yang tak suka basa basi, dia sangat sopan." Gun juga mengutarakan pendapatnya.

Mereka berubah menjadi sosok manusia lagi.

Gun tersenyum malu setelahnya, lalu mereka terdiam beberapa saat.

"Arghh......" Gun terduduk tiba-tiba.

Kakinya sulit digerakkan, Gun bahkan tidak bisa berdiri lagi. Kakinya terasa seperti kayu yang diikat untuk menjadi pagar dan tak bisa memberontak.

"Gun!" Mark memanggilnya, matanya menyisir kedalam hutan tepat dihadapan mereka.

Tepat diujung sebelah kanan, dia menemukan seseorang berwajah pucat tengah menatap kearah mereka dengan mata merah yang memancarkan kebencian yang dalam. Tidak kearah mereka, itu tepat mengarah ke pria muda disebelahnya, Gun.

'Sial, itu adalah mantra pengikat yang dimiliki bangsa Vampire', Mark mengumpat kesal.

Mantra Pengikat, akan melumpuhkan apapun yang menjadi targetnya. Hal itu berlaku selama beberapa saat sampai si pelaku mantra melepaskan pandangan. Tapi Mark sudah terlatih untuk melumpuhkan banyak musuh.

HIDDEN PIECES  (The Next Story of ALPHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang